Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Kebebasan Pers Dunia, UNESCO Desak Semua Negara Buka Akses Informasi Publik

Kompas.com - 03/05/2016, 22:53 WIB

Pengamat media Ade Armando menjelaskan, keterbukaan informasi sebaiknya juga diimbangi dengan peningkatan pengelolaan media sehingga menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas utama.

Ade yang ditemui di Helsinki, Selasa siang waktu setempat, menyebut sistem pengelolaan lembaga penyiaran publik di Eropa sebagai contoh yang bagus. Menurut dia, keberadaan lembaga penyiaran publik di Eropa, terutama Eropa bagian barat, tidak untuk mencari keuntungan.

"Iya itu (laporan jurnalistik mendalam) bisa dilakukan karena Eropa punya sistem public broadcasting yang bagus, terutama di Eropa barat. Memang tujuannya bukan mencari uang kerena bisa didanai negara. Sehingga, mereka bisa mudah membuat laporan-laporan mendalam itu," ujar Ade Armando setelah menjadi pembicara salah satu sesi World Press Freedom Day 2016.

Baca juga: Indonesia Perlu Perbaiki Sistem Penyiaran Publik

Baginya, Indonesia memiliki pers yang bebas, namun sayangnya kebebasan itu berorientasi komersial.

(F.X. Lilik, Jessica Damiana, dan Annisa Meidiana dari Universitas Multimedia Nusantara, melaporkan dari Helsinki untuk Kompas.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com