Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror di Eropa Berakar pada Isu Sosial, Situasi yang Membuat Semua Jadi Pecundang

Kompas.com - 22/03/2016, 19:42 WIB

Ideologi radikal Islam pada dasarnya bersifat totaliter. Faham tersebut menawarkan jalan keluar sederhana buat mereka yang tidak puas. Ideologi yang merupakan interpretasi menyimpang dari Islam itu berbenturan dengan nilai-nilai liberal masyarakat Eropa, maka sulit dibantah bahwa ISIS lalu menjadi katalisator utama serangan teror terhadap “kaum kafir” di barat.

Negara-negara Eropa seperti Jerman, Perancis, Inggris dan Belgia menyaksikan bagaimana ribuan pemuda Muslim yang marah dan kecewa itu lalu pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

 

Inilah yang kita saksikan

Mereka yakin bisa berkontribusi membangun kekhalifahan utopis dengan membantai mereka yang berbeda keyakinan. Mereka juga berkontribusi dengan kembali ke negara asalnya dan melakukan balas dendam atas kejahatan "imperialis barat" di Timur Tengah dan kawasan lain di dunia. Inilah yang kita saksikan saat ini.

Bisa dipastikan, masyarakat Barat akan menjawab tantangan itu dengan meningkatkan keamanan. Kita akan menyaksikan penambahan anggaran keamanan di semua negara Eropa. Langkah tersebut benar dan diperlukan. Namun, Eropa juga harus mendorong upaya integrasi kaum migran dan menyambut mereka ke dalam masyarakat.

Bagaimanapun juga negara-negara Barat membutuhkan mereka untuk menjalankan roda perekonomian. Eropa juga harus memastikan mereka menikmati kesempatan yang sama di sistem pendidikan dan pasar tenaga kerja.

Jika integrasi gagal, Eropa akan menyaksikan ekspansi kaum muda Muslim yang diliput ketidakpuasan dan – dengan  panduan ideologi radikal – akan meluapkan dendam dengan meletakkan bom di jantung masyarakat dalam upaya membunuh kebebasan.

Itu adalah situasi yang membuat semua pihak yang terlibat menjadi pecundang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com