Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara di Eropa Siaga Tinggi, Korban Tewas di Brussels Naik Jadi 28 Orang

Kompas.com - 22/03/2016, 18:18 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Sejumlah negara di Eropa siaga tinggi dengan meningkatkan penjagaan dan patroli keamanan di kota-kota mereka. Mereka khawatir menjadi target serangan seperti di Brussels, Belgia, Selasa (22/3/2016), atau di Paris, Perancis, November tahun lalu.

Korban tewas akibat ledakan di Brussels sementara ini telah meningkat menjadi hampir 30 orang. Bloomberg melaporkan, informasi dari Otoritas Transporasi Brussel STIB mengatakan bahwa korban tewas akibat ledakan di Stasiun Metro Maalbeek telah menjadi 15 orang.

Dengan demikian, jumlah korban tewas secara keseluruhan dengan akibat ledakan di Bandara Zaventem telah menjadi 28 orang. Jumlah total itu jika merujuk pada laporan media Brussels yang menyebut bahwa korban tewas di bandara ada 13 orang.

Laporan lain menyebutkan, korban tewas di bandara ada 17 orang. Adapun informasi yang pasti dari kepolisian belum dirilis.

Terkait dengan tiga ledakan di dua tempat di Belgia, yakni dua ledakan di Bandara Zaventem dan satu di Stasiun Metro Maalbeek, diduga dilakukan jaringan teroris Paris. Serangan teror di Paris, 13 November 2015, telah menewaskan lebih dari 130 orang.

Media Belgia, VTM dan RTBF, mengutip penjelasan jaksa federal mengatakan, ledakan di bandara diduga akibat serangan bom bunuh diri. Namun, belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Ledakan di bandara dan stasiun itu terjadi empat hari setelah penangkapan Salah Abdeslam (26), salah satu pelaku teror Paris yang selamat. Ia sebelumnya merupakan buronan paling dicari di seluruh Eropa.

Otoritas keamanan di Inggris, Perancis, Belanda, Denmark, Swedia, dan Finlandia secara terbuka mengumumkan peningkatan keamanan di berbagai fasilitas publik.

Presiden Perancis Francois Hollande menggelar pertemuan darurat dengan para menteri senior, polisi, dan militer, sebagai bentuk respons kewaspadaan menyusul serangan di Brussels.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls, Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, dan Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian termasuk pejabat yang diminta hadir dalam pertemuan itu.

Perancis sejauh ini masih terluka akibat serangan teror di enam tempat di Paris, November tahun lalu. Polisi Paris, kota yang berjarak 315 km dari Brussels, ibu kota Belgia, meningkatkan penjagaan.

Sementara di Inggris, polisi meningkatkan patroli dan penjagaan di tempat-tempat umum dan vital di semua wilayah. Peningkatan keamanan dilakukan di simpul-simpul transportasi publik.

Pejabat kontraterorisme paling senior di Inggris, Mark Rowley, mengatakan, langkah pencegahan harus dilakukan.

"Khusus di London, Metropolitan Police Service telah memobilisasi petugas tambahan yang akan melakukan patroli di lokasi-lokasi penting di sekitar ibu kota, termasuk jaringan transportasi," kata Rowley dalam sebuah pernyataan.

"Kami memiliki hubungan dekat dengan Pemerintah Belgia dan akan terus memantau situasi," tambah Rowley.

Belanda juga meningkatkan keamanan di bandara nasional dan stasiun kereta api. Peningkatan keamanan juga dilakukan di perbatasan selatan dengan Belgia menyusul tiga ledakan di Brussels.

Pejabat anti-teror Belanda mengatakan, petugas telah mengambil sejumlah langkah penting. "Ada patroli polisi di Schiphol, Rotterdam, dan Eindhoven, serta perbatasan," katanya.

Menteri Kehakiman Belanda Ard Van der Steur juga mengatakan bahwa negara itu akan meningkatkan jumlah polisi di stasiun kereta api, seperti dirilis kantor berita Belanda, ANP.

Langkah yang sama dilakukan polisi Denmark, Swedia, dan Finlandia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com