Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun Perang Saudara, Beginilah Kehancuran Suriah

Kompas.com - 11/03/2016, 19:24 WIB
BEIRUT, KOMPAS.com - Bulan ini, konflik bersenjata Suriah memasuki tahun kelima dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Padahal, perang saudara ini sudah menewaskan lebih dari 250.000 orang dan mengakibatkan separuh warga Suriah meninggalkan negerinya.

Berikut sejumlah data dan fakta salah satu konflik berdarah paling besar di dunia saat ini.

Angka kematian yang tinggi

Perang di Suriah telah mengakibatkan 270.000 orang tewas. Demikian data dari Lembaga Pemantau HAM Suriah.

Lembaga ini berbasis di London, Inggris dan mendapatkan informasi dari jaringan dokter dan ativis di berbagai penjuru Suriah.

Di antara seluruh korban tewas sebanyak 80.000 orang adalah warga sipil, termasuk 13.500 orang anak-anak.

Jumlah korban tewas kemungkinan jauh lebih besar karena jumlah mereka yang tewas dalam tahanan baik pemerintah maupun pemberontak tidak diketahui.

Sementara itu, Handicap International, sebuah organisasi non-pemerintah dari Perancis mengatakan sedikitnya 1 juta orang terluka dalam konflik ini.

Selain itu, selama lima tahun perang 177 rumah sakit hancur dan 700 orang pekerja kesehatan tewas.

Jutaan orang mengungsi

Januari lalu, PBB mengatakan, 13,5 juta orang warga Suriah terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka karena perang.

Padahal sebelum perang, negeri itu memiliki populasi sekitar 23 juta jiwa. Artinya lebih dari separuh penduduk negeri itu menjadi pengungsi.

Sementara itu, lembaga amal Save the Children mengatakan sedikitnya 250.000 anak-anak hidup di kota-kota yang terkepung dalam kondisi mengenaskan.

Bahkan sebagian besar dari mereka terpaksa menyantap makanan hewan atau daun demi bertahan hidup.

Selain itu, sebanyak 4,7 juta orang warga Suriah kini berstatus pengungsi di berbagai negara tetangga, terutama Turki.

Turki menjadi negara yang paling banyak menampung pengungsi Suriah yaitu lebih dari 2,7 juta jiwa. Disusul Lebanon yang menampung 1 juta jiwa.

Sedangkan di Jordania terdapat 630.000 orang, di Irak 225.000 dan di Mesir terdapat 137.000 pengungsi Suriah.

Perekonomian hancur

Sejumlah pakar mengatakan, akibat perang ekonomi Suriah mengalami kemunduran hingga tiga dekade, karena sebagian besar pendapatannya terhenti dan banyak infrastruktur hancur.

Ekonomi terhenti karena deindustrialisasi dan tutupnya berbagai jenis usaha. Rakyat mengalami kebangkrutan yang berujung pada maraknya penjarahan dan penghancuran.

Sejak 2011, ekspor Suriah anjlok hingga 90 persen dan di saat bersamaan Suriah juga menderita sanksi internasional.

Menurut Kementerian Perminyakan Suriah, kerugian langsung akibat hancurnya sektor migas mencapai 58 miliar dollar AS.

Di sisi lain, sebagian besar rakyat Suriah hidup tanpa listrik akibat hancurknya 83 persen infrastruktur kelistrikan negeri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com