Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Bernama Abu Salfa Disebut dalam Dokumen ISIS

Kompas.com - 11/03/2016, 14:18 WIB
BERLIN, KOMPAS.com — Satu nama warga Indonesia (WNI) muncul dalam dokumen berlogo Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Di antara lebih dari 1.736 file yang bocor ke publik itu tercantum nama Abu Zalfa al-Indonesia yang lahir pada 1982.

Sementara Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere, Kamis (10/3/2016), mengatakan, dokumen ISIS yang beredar di media diyakini asli. Dalam dokumen itu tercantum 22.000 nama jihadis dari 51 negara. Aparat Jerman sedang menyelidikinya.

“Biro investigasi Jerman bertindak dengan asumsi, dokumen-dokumen ini otentik. Melalui dokumen-dokumen itu, kami bisa meningkatkan pemahaman mengenai struktur organisasi teror ini,” kata Maiziere seperti sebagaimana dirilis oleh BBC.

Menurut BBC, terkait dengan nama Abu Zalfa asal Indonesia dalam dokumen berlogo ISIS sebenarnya telah mengemuka setahun silam, yaitu setelah buku panduan yang dikeluarkan ISIS menyebut kedatangan delapan WNI ke Suriah.

Perihal kedatangan delapan WNI yang semuanya laki-laki itu, disebut Abu Qa'qaa', warga Inggris yang masuk ke Suriah pada akhir 2013. Kisahnya tercantum dalam buku bertajuk Hijrah to the Islamic State.

Kepolisian RI pada November 2015 lalu mencatat ada 384 WNI yang bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Sekitar 46 orang di antaranya sudah kembali ke Indonesia.

Identitas

Awalnya, berita tentang lebih dari 1.700 dokumen ISIS itu dirilis Sky News, Rabu (9/3/2016), yang kemudian dikutip berbagai media di Inggris dan Jerman hingga tersiar luas ke seluruh dunia. Kompas.com merilisnya pada Kamis (10/3/2016).

Selain formulir yang memuat nama 22.000 pendukung ISIS dari 51 negara, dokumen itu juga memuat data lengkap lainnya, seperti nama orangtua, negara dan kota asal, serta nomor telepon. Bahkan tercantum juga golongan darah.

Menurut Maiziere, salah satu dari dokumen berbahasa Arab itu merujuk pada warga Jerman yang “ingin menjadi pengebom bunuh diri”. Berkat dokumen itu, kaum muda diharapkan akan semakin sadar agar tidak lagi mengikuti organisasi kejahatan dan teror.

Sky News memperoleh dokumen itu dari anggota ISIS bernama Abu Hamed. Ia mantan anggota tentara oposisi Suriah, Tentara Pembebasan Suriah (FSA), dan bergabung dengan ISIS. Ia membocorkan rahasia itu karena kecewa dengan kepemimpinan ISIS saat ini.

Hamed mencuri data dari komputer Kepala Polisi Keamanan ISIS dengan menggunakan flash disk. Tidak dijelaskan bagaimana proses Sky News mendapatkan dokumen itu dari Abu. Namun, Maiziere mengasumsikan bahwa dokumen ISIS itu asli atau otentik.

Secara terpisah, Stefan Kornelius yang menjabat Redaktur Luar Negeri surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung mengatakan kepada BBC, dia memperoleh berkas-berkas ISIS dari “sumber terpercaya”. Dokumen itu memberikan bukti mengenai kondisi ISIS saat ini.

“Dokumen itu memberikan bukti mengenai kondisi ISIS saat ini mengingat banyak anggota dan figur yang dekat dengan kelompok itu berupaya memperoleh uang. Sebab, jelas bahwa ISIS tengah berada dalam situasi keuangan yang buruk,” kata Kornelius.

Beberapa dokumen diberi stempel ISIS, jauh sebelum kelompok itu menamai diri mereka dengan sebutan baru Negara Islam pada Juni 2014. Beberapa analis mengatakan, ISIS dikenal sebagai kelompok birokratik sehingga keberadaan dokumen itu tidak mengejutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com