Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam, Beasiswa Khusus untuk Siswi yang Perawan

Kompas.com - 11/02/2016, 06:10 WIB

Jika memenuhi syarat dalam uji keperawanan, para gadis ini bisa ikut serta dalam perhelatan tahunan tarian tradisional buluh yang diselenggarakan istana kerajaan Zulu, Raja Goodwill Zwelithini ini.

Praktik ini tidak bertentangan dengan hukum di Afrika Selatan tetapi harus dilakukan secara sukarela.

Pemimpin komunitas Dudu Zwane telah menjalankan misinya untuk mendorong gadis-gadis muda untuk menjauhkan diri dari seks.

Dalam ceramahnya di sejumlah sekolah, Dudu, 58 tahun, yang dikenal dengan sebutan "Bunda Dudu," mengatakan, "Sangat penting bagi para anak gadis untuk fokus dengan pendidikan mereka dan menjauhi anak laki-laki," katanya.

Perawat yang telah pensiun ini juga melakukan tes keperawanan pada sejumlah wanita muda. Dia mengakui bahwa metodenya ini tidak ilmiah tetapi dia mengatakan bahwa dia mencermati tanda-tanda yang menunjukkan bahwa gadis itu belum pernah berhubungan seks.

Menteri Pembangunan Sosial Bathabile Dlamini baru-baru mempertanyakan manfaat dari tes keperawanan ini.

Praktek ini "melengkapi praktik-praktik berbahaya lainnya seperti sunat perempuan," dalam sebuah pernyataan yang kemudian membuat marah kalangan tradisionalis.

Di wilayah pedesaan KwaZulu-Natal, keperawanan dirayakan dan tetap menjadi "perawan" merupakan sumber kebanggaan bagi para keluarga.

Dlodlo mengatakan teman-temannya juga banyak yang masih perawan dan merasa iri padanya ketika dia memperoleh beasiswa.

Dia bilang dia tidak punya pacar, karena dia tidak ingin dirinya dalam posisi ditekan untuk berhubungan seks.

"Saya ingin menjadi panutan", katanya.

Menyusul protes atas program beasiswa tersebut, Komisi Hak Asasi Manusia Afrika Selatan mengatakan akan menyelidiki apakah beasiswa itu yang bertentangan dengan konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com