Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 36 Hari "Terkubur", 4 Petambang China Diselamatkan

Kompas.com - 30/01/2016, 22:49 WIB

Kecelakaan ini merupakan kecelakaan paling mematikan disebuah negara di mana peraturan keselamatan seringkali diabaikan untuk menghemat biaya.

Diluar segala puja-puji atas penyelamatan tersebut, beberapa posting online menuntut pertanggungjawaban.

"Merasa bangga? Bukannya sekarang waktunya untuk menuntut pertanggungjawaban seseorang?", menurut salah satu postingan.

Pemilik tambang melakukan bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya di tempat kejadian tak lama setelah longsor terjadi, demikian pernah dilaporkan Xinhua.

Penyebab logsor masih dalam penyelidikan, namun peraturan keselamatan industrial memang sering diabaikan di Tiongkok dan korupsi memungkinkan pada bos mengejar untung dengan taruhan keselamatan para pekerja.

Empat pejabat di Pingyi, dimana tambang tersebut berada, termasuk ketua partai dan kepala pemerintah di daerah tersebut, dicopot dari posisi mereka setelah kejadian itu.  

Tambang Gipsum itu dan tambang-tambang lain di sekitarnya diperintahkan untuk menghentikan produksi pada Oktober oleh otoritas lokal karena risiko akibat banyaknya lubang-lubang pembuangan. Namun mereka terus beroperasi diam-diam, demikian Beijing Times melaporkan.

Kecelakaan akibat lemahnya penegakan keselamatan industri mengakibatkan ratusan orang tewas di China tahun lalu. Kecelakan itu termasuk tanah longsor yang disebabkan oleh pembuangan sampah di pusat perdagangan di Shenzhen pada Desember dan ledakan kimia di kota industri Tianjin pada Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com