Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Sebagai Musuh Bersama

Kompas.com - 15/01/2016, 07:12 WIB
Farid Assifa

Penulis

Kelompok teror ini awalnya memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak.

Kini, menurut BBC Indonesia, ISIS menjadi kelompok teror paling berbahaya setelah Al Qaeda.

Kelompok ini selain berperang melawan pasukan pemerintah Irak dan Suriah serta pemberontak di dua negara itu, juga melakukan aksi teror di sejumlah negara di dunia.

Serangan terbesar ISIS adalah aksi teror di Paris yang menewaskan 129 orang pada 2015 lalu dan bom bunuh diri di Lebanon yang menewaskan 41orang. [Baca juga: 103 Korban Tewas Serangan Teroris di Paris Teridentifikasi dan ISIS Klaim 2 Serangan Bunuh Diri di Lebanon, 41 Tewas]

Bahkan, pesawat Rusia yang jatuh di gunung Sinai, Mesir, juga karena ditanam bom oleh ISIS. Hal itu berdasarkan penyelidikan tim dari Rusia. [Baca juga: ISIS: Bom Telah Diselundupkan ke Jet Rusia yang Jatuh di Sinai]

Setelah itu, rentetan serangan teror dilakukan ISIS di sejumlah negara. Misalnya, penembakan di California, Amerika Serikat yang diklaim dilakukan oleh ISIS. Serangan bom bunuh diri di pusat wisata Istanbul, Turki dan terbaru penyerangan di komplek Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, Indonesia. [Baca juga: Pakar Keamanan: ISIS Diduga Jadi Otak di Balik Serangan Istanbul dan Ini Kronologi Serangan Teror di Kawasan Sarinah Versi Polda Metro Jaya]

Serangan teror di Paris menjadi momentum bagi negara seluruh dunia untuk menumpas kelompok teror ini. Rusia, Suriah, dan negara-negara koalisi pimpinan Amerika Serikat bersama-sama menggempur ISIS di Suriah dan Irak.

ISIS sudah menjadi musuh bersama negara-negara di dunia, termasuk Barat, Timur Tengah, Asia dan benua lainnya.

Bahkan, Al Qaeda, kelompok teror terbesar di dunia, pun ikut memerangi ISIS.Pemimpin Al Qaeda pengganti Osama bin Laden, Ayman Al Zawahiri, pernah menyatakan perang terhadap ISIS. [Baca juga: Al Qaeda Menyatakan Perang terhadap ISIS]

Agenda besar

Perang melawan ISIS menjadi agenda besar negara-negara di dunia dalam memerangi terorisme. Amerika Serikat dan koalisinya membantu pemberontak Suriah melawan ISIS.Namun di sisi lain, pemberontak juga memerangi rezim Bashar Assad.

Sementara Rusia memberikan bantuan serangan udara kepada rezim Presiden Bashar Assad juga untuk melawan ISIS. Rusia juga menggempur pemberontak yang didukung AS dan koalisinya, termasuk Turki.

Sempat terjadi ketegangan antara Rusia dengan Turki karena gempuran negara Beruang Putih itu menyasar pemberontak yang didukung Turki. Ketegangan memuncak ketika Turki menembak jatuh pesawat Rusia di perbatasan Suriah karena dianggap melanggar batas udara.

Selain itu, Barat juga mengkritik Rusia karena serangan udaranya sebagian besar membunuh warga sipil. Kritik itu dibantah oleh Rusia bahwa target serangannya tepat sasaran.

Rusia kemudian mengkritik balik Barat (AS, Perancis, Inggris dan negara lainnya) yang dianggap tak serius memerangi ISIS. Kendati memerangi ISIS, namun Barat dianggap memelihara pemberontak lainnya yang juga disebut teroris oleh Rusia.

Kendati ada ketegangan antara Rusia dan Turki yang didukung Nato serta saling kritik antara Rusia dengan Barat, namun negara-negara tersebut sudah menyatakan tekad untuk menumpas ISIS.

Bahkan, Arab Saudi membentuk koalisi militer untuk memerangi ISIS. Koalisi tersebut diklaim beranggotakan 34 negara dari Timur Tengah, Afrika, Asia, termasuk negara-negara Teluk yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com