Masalah jugun ianfu ini telah menghambat hubungan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah dilakukannya pertemuan resmi pertama dalam tiga tahun antara Perdana Menteri Korea Selatan, Park Geun-hye, dan rekannya dari Jepang, Shinzo Abe.
Sekitar 200.000 wanita diperkirakan dijadikan budak seks oleh Jepang selama Perang Dunia Kedua, dan kebanyakan dari mereka adalah warga Korea.
Perempuan lain berasal dari Cina, Filipina, Indonesia, dan Taiwan.
Jepang telah meminta maaf sebelumnya atas "rasa sakit dan penderitaan" para wanita tersebut, tetapi Korea Selatan menginginkan permintaan maaf yang lebih tegas dan ganti rugi bagi para korban.
Park mengatakan masalah jugun ianfu adalah "hambatan terbesar" terhadap usaha perbaikan hubungan Korea Selatan dan Jepang.
"Dia menekankan masalah ini harus segera diselesaikan lewat cara yang dapat diterima rakyat kami," kata seorang penasihatnya.
Sebelumnya, Park menyatakan harapan KTT akan "menyembuhkan luka masa lalu".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.