Ia mengatakan, dunia harus mengonfrontasi ideologi yang diputar balik seperti yang dipakai kelompok-kelompok seperti Negara Islam (ISIS) untuk mengilhami dilakukannya tindak kekerasan dan meradikalisasi kaum muda.
Obama mengakui bahwa keluhan yang dirasakan oleh para pemuda harus ditangani agar dapat menolak usaha-usaha pemikat yang dilakukan kelompok-kelompok ekstremis.
Perwakilan lebih dari 60 negara hadir di pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Putih, Rabu (18/2/2015), setelah adanya serangan-serangan Islamis di Denmark, Perancis, dan Australia.
Acara yang pada mulanya direncanakan untuk tahun lalu ini akan berfokus pada tanggapan lokal untuk mencegah radikalisasi.
Obama telah meminta Kongres untuk secara resmi memberi wewenang untuk adanya kekuatan militer melawan kelompok yang menamakan diri ISIS di Irak dan Suriah.
Koalisi internasional yang dipimpin AS sudah melakukan serangan udara terhadap kelompok itu sejak tahun lalu.
Pemerintah Washington juga merasa prihatin akan tumbuhnya keterlibatan kelompok ekstremis di Libya dan Afrika Barat serta juga adanya warga Amerika dan Eropa yang bergabung dengan ISIS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.