Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Raymond Sapoen dari Kanding, Banyumas ke Suriname

Kompas.com - 08/02/2015, 15:27 WIB

Ia mengenali Sapoen begitu melihat foto Sapoen yang disodorkan kepadanya. "Ya ini Sapoen. Saya masih ingat," kata Radam yang masih terbilang kerabatnya.

Menurutnya, Sapoen memang pergi merantau, tetapi tidak pernah kembali. "Saya mengenalnya, namun Kang Sapoen tidak pernah datang lagi ke desa ini. Saya juga tidak tahu perginya ke mana," ujarnya.

Hanya saja, kalau ditilik dari usianya, Radam lahir pada 1932. Padahal dalam data arsip pemerintah Belanda tersebut, Sapoen berangkat ke Suriname pada 1928. Bagaimana mungkin Radam tahu Sapoen sebelum ia lahir? Tetapi Kepala Desa Kanding, Awal Nurhandoko, punya alasan lain.

"Warga desa khususnya yang lahir sebelum zaman kemerdekaan, tidak pernah tahu pasti kapan lahirnya. Sehingga bisa saja sebetulnya Mbah Radam lahir jauh sebelum tahun 1932. Lihat saja, secara fisik Mbah Radam sudah sepuh (tua) seperti itu," kata Awal.


Dia mengamini bahwa banyak warga Desa Kanding yang pergi merantau dan menjadi pekerja di Sumatra, bahkan di Suriname saat zaman penjajahan. "Kalau cerita soal itu, banyak yang menjadi saksi hidup. Tidak sedikit penduduk yang merantau dan tidak pernah kembali lagi ke Kanding," ungkapnya.

Mungkinkah ada Sapoen lain? Dari data arsip pemerintahan Belanda, sepanjang 1920-1928 ada sebanyak 2.665 warga di Karesidenan Banyumas yang berangkat ke Suriname. Mereka dipekerjakan oleh Belanda di sektor pertanian dan perkebunan.

"Data tersebut memang menguatkan cerita kakek-kakek kami di sini bahwa banyak warga Kanding yang pergi merantau. Kemungkinan salah satunya adalah Sapoen," jelasnya.

Meski begitu, Awal tidak mau langsung memastikan bahwa Sapoen adalah warga Desa Kanding. Sebab, di Desa Kanding, tidak hanya Sapoen yang berkerabat dengan Radam saja yang pergi tanpa kembali. Ada pula Sapoen lainnya.

"Setelah ada informasi mengenai Sapoen, saya juga melakukan pencarian di desa ini. Ternyata ada nama Sapoen lainnya. Tetapi, itu sangat sulit dicari, sebab kerabatnya sudah tidak ada semuanya," tambah Awal.

BBC INDONESIA Dokumen keberangkatan Sapoen ke Suriname.


Jika yang menjadi patokan adalah kemiripan wajah Raymond Sapoen dengan kerabat Sapoen yang ada di Desa Kanding, keluarga Radam dan familinya memang sangat mirip.

"Lihat saja Parsono. Wajahnya sangat mirip dengan Raymond Sapoen. Dia juga masih kerabat dari Sapoen yang pergi merantau tersebut," ungkapnya.

Parsono yang kini berusia 43 tahun memang tidak terlalu tahu silsilah keluarganya. Hanya saja, kakek dan orang tuanya pernah bercerita mengenai Sapoen. "Tetapi waktu saya diceritai soal itu, tidak terlalu memperhatikan," katanya.

Tetapi setelah dia diminta komentarnya mengenai foto Raymond Sapoen, Parsono tersenyum.

"Kok bisa ya mirip dengan wajah saya? Saya juga heran. Bahkan, kaget juga ketika pertama kali Pak Arie Grobbee datang ke sini dan menyerahkan foto Pak Raymond Sapoen. Bahkan, saya diberitahu kalau dia sekarang jadi capres di Suriname. Itu yang kian membuat terkejut. Barulah setelah ada informasi itu, saya mengingat-ingat cerita yang pernah disampaikan kakek dan bapak saya," ujarnya.

Namun, Parsono tidak ingin gegabah mengklaim kalau Raymond Sapoen merupakan kerabatnya.

"Saya tidak inginlah mengaku-aku. Makanya, saya tidak terlalu banyak bicara sebetulnya. Kalau wajah mirip, sih iya. Namun, saya tidak ingin langsung menyatakan kalau Raymond Sapoen kerabat saya. Malu lah kalau memang tidak benar. Tetapi, secara tulus, entah itu kerabat saya atau bukan, saya juga mendoakan supaya Pak Raymond Sapoen jadi presiden. Siapa tahu benar, kakeknya dia asli dari Kanding," katanya seraya tersenyum.

Kisah Raymond Sapoen yang kini menjadi capres di Suriname memang semakin membuat heboh warga Kanding dan Banyumas. Apalagi, setelah ramai muncul di media.

Warga Desa Kanding memang sama sekali tidak mengenal Raymond Sapoen. Namun, mereka berharap kalau kakeknya berasal dari Kanding. Harapan lainnya adalah, dia menjadi presiden. Karena jika benar, tentunya sangat membanggakan keturunan dari Kanding, Banyumas menjadi seorang presiden di Suriname.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com