Matinya internet di Korea Utara terjadi setelah Komisi Keamanan Nasional Korea Utara mengacam akan adanya sebuah "pukulan mematikan yang tak terelakkan" atas film "The Interview" dan menuding Amerika Serikat sebagai biang keladi matinya internet di negara tersebut pada awal pekan ini.
Namun sejauh ini, penyebab matinya internet di negara tersebut belum ada konfirmasi yang pasti.
Pada awal pekan ini, matinya internat di Korea Utara sempat memunculkan spekulasi bahwa pihak Amerika Serikat meluncurkan cyber attack, sebagai upaya balas dendam atas serangan terhadap Sony Pictures sebagai pembuat film "The Interview", di mana Washington menyebut bahwa pelaku serangan itu adalah Pyongyang.
Mengutip Xinhua, matinya internet yang kedua kalinya di Korea Utara juga mempengaruhi jaringan telekomunikasi.
"Hingga pukul 20.30, internet dan jaringan telekomunikasi 3G di Korea Utara tetap mati dan belum menunjukkan tanda-tanda pulih pada pukul 21:30. Jaringan internet sangat tidak stabil," tulis Xinhua sebagaimana dikutip AFP, Sabtu (28/12/2014).
Sementara itu menurut perusahaan keamanan Internet, Dyn Research, bahwa matinya internet di Korea Utara terjadi di seluruh pelosok negara. Perusahaan itu mengatakan bahwa Internet di Korea Utara berulang-ulang mati, meski sempat hidup.
Sejauh ini Korea Utara memiliki sekitar 1 juta komputer, yang sebagian besar untuk keperluan pendidikan dan institusi negara. Namun demikian sebagian besar komputer tersebut tak terhubung dengan Internat.
Semua konten online, disensor secara ketat dan dimonitor dengan akses Internet yang terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.