Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Donna Backues Lestarikan Batik Indonesia di Amerika

Kompas.com - 25/11/2014, 09:26 WIB

"Sebagian besar dari orang Amerika tidak pernah melihat batik dengan prosesnya yang berasal dari Indonesia.  Kalaupun istilah batik itu saya pakai, biasanya mereka menanggapi saya dengan bertanya, 'apa itu batik?'" kata Donna.  

Prestasi Donna dalam menghasilkan karya seni membuahkan hadiah Art and Change Grant sebesar Rp 30 juta dari yayasan Leeway Foundation di Philadelphia. Dari ratusan orang yang mendaftar, ia menjadi salah satu dari 30 pemenang yang berhasil terpilih untuk mendapatkan dana tersebut.

"Setiap tahun, sebuah LSM yang bernama Leeway Foundation menyelenggarakan semacam pendaftaran atau Call for Women Artists agar ide-ide wanita boleh dipungut dalam menggunakan kesenian sebagai katalis perubahan sosial yang efektif demi kepentingan masyarakat," ujarnya.

Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk membuka kelas membatik yang ditujukan bagi masyarakat Indonesia di Amerika.

"Kalau ada yang orang Amerika satu-dua mau ikut, boleh. Namun, yang penting orang Indonesia karena saya dapat sebuah Art and Change Grant dari Leeway Foundation untuk mengadakan sebuah proyek khusus untuk social change, perubahan positif dari masyarakat. Jadi, saya ingin mengadakan kursus batik untuk anak besar, dewasa, orang Indonesia yang tinggal di South Philadelphia," kata Donna. "Tujuannya untuk melestarikan tradisi kebudayaan Jawa supaya anak Indonesia bisa belajar tradisi mereka. Di Indonesia, sekarang, mungkin batiknya mulai lebih terkenal lagi di antara anak-anak. Namun, di Amerika, anak-anak tidak ada kesempatan untuk belajar (batik)," lanjutnya.

Sebagai pengajar kegiatan membatik di Amerika, peralatan membatik yang dimiliki Donna cukup lengkap. Semua bahan yang ia perlukan dapat ditemukan di internet.

"Saya sudah punya 4 skillet listrik dan kawat-kawat listrik, juga beberapa canting dan peralatan-peralatan lain guna mempersiapkan warna. Kalau ada sekolah atau organisasi lain yang mau mengadakan workshop, mereka harus siap dengan budget bahan-bahan, seperti kain, bahan warna, malam, zat-zat warna, dan mungkin tambahan canting secukupnya," paparnya.

Tinggal di Amerika membuat Donna rindu akan Indonesia. Walaupun di Philadelphia ia bisa menemukan banyak makanan khas Indonesia, ada satu makanan favorit yang sangat ia rindukan. "Nasi tutug oncom. Raos pisan!" ujarnya menutup wawancara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com