Kedua tangan Kaleem masing-masing berbobot delapan kilogram dan memiliki ukuran 33 sentimeter dihitung dari pangkal telapak tangan hingga ujung jari tengahnya.
Akibat ukuran tangannya yang sangat besar, bocah laki-laki penggemar kriket ini tak bisa melakukan banyak hal mendasar, misalnya mengikat tali sepatu dan terus menjadi bahan olok-olok sepanjang hidupnya.
"Saya tidak bersekolah karena guru berkata anak-anak lain takut melihat tangan saya. Beberapa dari mereka bahkan memukuli saya dan membuntuti saya," kata Kaleem.
Kaleem menambahkan dia kerap kesulitan saat mengenakan pakaian, mengancingkan kemeja atau mengenakan celana.
"Tapi saya tak tahu apakah saya ingin dioperasi para dokter. Mereka akan membius saya dan membelah tubuh saya. Tidak masalah jika mereka hanya memberi suntikan kecil untuk operasi kecil," lanjut dia.
Orangtua Kaleem yang hanya memiliki penghasilan hanya Rp 300.000 sebulan sudah berusaha keras mencari bantuan untuk putra mereka, namun sejauh ini belum mendapatkan hasil.
Ibunda Kaleem, Haleema (27) mengatakan dia menyadari sejak lahir putranya itu sudah berbeda namun dia tak memiliki kemampuan apapun untuk membantunya.
"Saat lahir, tangan Kaleem sudah dua kali lebih besar dibanding tangan bayi pada umumnya. Tangannya besar dan jarinya panjang. Awalnya kepalan tangannya kecil namun kemudian tumbuh semakin besar demikian juga dengan jari tangannya," kata Haleema.
Ayah Kaleem, Shamim (45) yang hanya seorang buruh biasa, khawatir putranya tidak akan bisa mandiri dan menyalahkan dirinya karena tak bisa menghasilkan uang lebih banyak.
"Dia tak bisa makan sendiri karena tangannya tak bisa bergerak dengan normal, jadi kami harus menyuapinya," kata Shamim.
"Dengan menggunakan dua jari Kaleem bisa mengambil beberapa jenis benda seperti segelas air," tambah Shamim.
Shamim menambahkan dia sangat ingin membawa putranya itu ke rumah sakit namun selalu biaya yang menjadi penghalang utama. Bahkan ibu Kaleem terpaksa harus mengemis untuk mencari uang tambahan.
Shamim akhirnya hanya bisa membawa putranya itu ke dokter setempat yang tentu saja tidak bisa memberikan solusi dengan semua keterbatasan yang ada.
"Sejauh yang saya ketahui, kondisi yang diderita Kaleem sangat langka. Saya tak pernah melihat kasus semacam ini di jurnal-jurnal kesehatan atau di internet di mana hanya tangan yang tumbuh sedemikian besar," kata Dr Ratan, kepala rumah sakit setempat.