Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2014, 15:36 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Pasukan Peshmerga Kurdi yang didukung pesawat tempur AS dikabarkan berhasil merebut kembali bendungan Mosul yang dikuasai pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Demikian pernyataan seorang pejabat Kurdi, Senin (18/8/2014).

Kembali direbutnya bendungan terbesar di Irak ini merupakan kemenangan besar pertama pasukan Kurdi dari ISIS sejak kelompok ini menggelar serangan militer di wilayah utara Irak awal Juni lalu.

Selain menghadapi serangan balik Kurdi di Irak, ISIS yang secara sepihak mendeklarasikan berdirinya Kekalifahan Islam juga menghadai gempuran di basis terkuatnya di Suriah, Raqqa.

Salah seorang perwira pasukan Peshmerga, Jenderal Tawfik Desty mengatakan pasukannya kini sudah mengendalikan penuh sisi timur bendungan Mosul namun pertempuran masih berlangsung.

Sementara seorang perwira Peshmerga lainnya mengatakan, gerak maju pasukan Kurdi terhambat bom-bom pinggir jalan yang dipasang pasukan ISIS yang bergerak mundur.

"Pasukan bergerak lambat. Penghalang kami adalah bom-bom pinggir jalan. Ini adalah taktik ISIS," kata perwira itu.

"Mereka kini berada di bagian dalam bendungan. Tak ada baku tembak hanya bom-bom pinggir jalan dan semua bangunan yang ditinggalkan dipasangi peledak," sambung perwira itu.

Meski berhasil menguasai sebagian bendungan Mosul, pasukan Peshmerga, seperti dikutip Sky News, masih membutuhkan tambahan senjata berat untuk melanjutkan pertempuran.

Sejauh ini, Peshmerga masih menunggu datangnya persenjataan dari luar negeri seperti yang dijanjikan para menteri luar negeri Uni Eropa

Bendungan Mosul dikuasai ISIS 10 hari lalu. Bendungan terbesar di Irak tersebut menyediakan sebagian besar pasokan listrik untuk wilayah itu dan sangat penting untuk keperluan irigasi pertanian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Sky News,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com