Dan, betapa kagetnya Saroo saat tiba di kota kelahirannya, Ganesh Talai, ketika mendapati kediaman keluarganya kosong melompong. "Saya hanya terpikirkan hal terburuk yaitu semua orang meninggal dunia, keluarga saya meninggal dunia semuanya," kata Saroo.
Beruntung, sejumlah warga setempat kemudian mendekatinya dan menanyakan kepentingannya di kota itu. Saroo kemudian memberi tahu namanya, nama ibunya, dan nama saudara-saudaranya. Dan, dengan segera dia menemukan orang untuk menolongnya.
"Saat itu orang keempat datang dan meminta saya untuk menunggu. Dalam 10 menit mereka kembali dan mengajak saya menemui ibu," lanjut Saroo.
Dia lalu mengikuti orang itu dan di ujung jalan terlihat tiga orang perempuan berdiri di pintu rumah. Salah seorangnya adalah ibu kandung Saroo, Fatima.
"Saya melihat ke arah perempuan kedua dan butuh beberapa detik sebelum saya bisa menggambarkan wajahnya dulu dalam benak saya. "Dia terlihat lebih pendek dari yang saya ingat saat berusia empat tahun," kata pria ini.
"Dia lalu berjalan menghampiri saya, demikian pula saya. Lalu emosi dan air mata kami tumpah, jelas ada hubungan antara kami. Semua meledak seperti fusi nuklir," tambah Saroo.
Reuni Saroo dan ibu kandungnya terjadi pada 2012 dan menjadi pembicaraan luas. Kini Saroo menuangkan kisahnya dalam sebuah buku A Long Way Home yang terbit pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.