Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2013, 12:43 WIB
EditorEgidius Patnistik
Pemakaman bagi penjahat perang Nazi, Erich Priebke, di Italia dibatalkan menyusul protes. Lebih dari 500 orang di kota Albano Laziale berteriak "pembunuh" dan "algojo". Kelompok ini terlibat bentrok dengan simpatisan Nazi ketika iringan peti mati Priebke melintas.

Mantan Perwira SS Jerman, yang dipenjara seumur hidup pada 1998 karena membunuh sekitar 300 warga sipil, meninggal sebagai tahanan rumah pekan lalu.

Kematiannya memicu perdebatan sengit atas apa yang harus dilakukan dengan jenazahnya.

Hal itu masih menjadi sebuah tanda tanya bahkan setelah pemakaman ditunda pada Selasa (15/10/2013) malam.

Alasan yang tepat untuk menghentikan upacara masih tidak jelas, meskipun pengacara Priebke, Paolo Giachini, mengatakan pihaknya menghentikan pemakaman karena pemerintah melarang teman-teman dan keluarga masuk.

Larangan Vatikan

Sebuah media yang mengutip pernyataan Giachini mengatakan bahwa pemakaman itu "adalah momen berkabung" yang tidak ada hubungannya dengan politik.

Priebke adalah salah satu Perwira SS yang hadir dalam tragedi pembunuhan pria dan anak laki-laki di Gua Ardeatine Roma pada tahun 1944, dalam serangan pembalasan yang diperintahkan oleh Adolf Hitler atas pembunuhan 33 tentara Jerman di Roma oleh pejuang.

Dia meninggal di usia 100 dan tidak pernah meminta maaf atas perbuatannya.

Vatikan telah mengeluarkan larangan —yang belum pernah terjadi sebelumnya— kepada gereja Katolik di Roma untuk mengizinkan upacara pemakamannya.

Argentina, di mana Preibke tinggal selama hampir 50 tahun sebelum diekstradisi ke Italia, telah menolak untuk mengambil jenazahnya.

Namun Masyarakat St Pius X —kelompok pecahan Katolik yang sering dituduh memiliki kecenderungan sayap kanan dan anti-Semit— menawarkan untuk menggelar upacara pemakaman itu. Don Floriano Abrahamowicz, Imam St Pius X, mengatakan kepada Radio 24 di Italia, "Priebke adalah teman saya, seorang Kristen, seorang prajurit yang setia."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com