Palang Merah menyatakan korban tewas yang sudah dikonfirmasi adalah sebanyak 62 orang, lebih sedikit tujuh orang dari jumlah sebelumnya.
Palang Merah menyatakan, kesalahan ini terjadi karena terjadi penghitungan ganda terhadap beberapa korban.
Sementara itu, pemerintah Kenya menyatakan, pasukannya sudah menguasai hampir seluruh lantai pusat perbelanjaan besar itu.
"Kami sudah menguasai semua lantai, sementara teroris berlari dan bersembunyi di sejumlah toko. Tak ada tempat untuk lari," kata Menteri Dalam Negeri Joseph Ole Lenku.
Lebih lanjut Menteri Joseph Lenku menambahkan, setidaknya dua orang penyerang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan yang dilakukan sejak Senin pagi itu.
Kelompok militan Somalia Al-Shabab mengklaim bertanggung jawab atas serangan maut tersebut.
Namun, panglima angkatan darat Kenya, Julius Karangi mengatakan para penyerang berasal dari beberapa negara berbeda, tanpa menjelaskan asal negara mereka.
"Kami memiliki cukup informasi untuk meyakini bahwa mereka berasal dari beberapa negara. Ini adalah terorisme global," ujar Karangi.
Sejumlah penyerang, termasuk warga Somalia dengan kewarganegaraan ganda, adalah anggota dari militan Al-Shabab. Namun, Joseph Lenku membantah di antara para penyerang terdapat beberapa orang perempuan.
"Tak ada perempuan. Semua teroris itu adalah pria. Beberapa dari mereka memang berpakaian seperti perempuan," Joseph Lenku menegaskan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.