NEW DELHI, KOMPAS.com — Jumlah korban tewas dalam bentrok antara Muslim dan penganut Hindu di negara bagian Uttar Pradesh, di India utara, bertambah menjadi 28 orang.
Pemerintah India mengerahkan sekitar 1.000 personel tentara untuk mengawasi jam malam di beberapa desa yang menjadi lokasi bentrok.
Menurut kantor berita Associated Press, bentrok masih berlangsung pada Minggu (8/9/2013) malam meski aparat sudah diterjunkan ke lokasi bentrokan.
Kini aparat keamanan diberi kewenangan untuk melakukan tembak di tempat terhadap para tersangka pelaku kerusuhan.
Ratusan orang, yang menjadi anggota kelompok minoritas, meninggalkan desa-desa tempat tinggal mereka.
"Suasananya sangat tegang. Saya hanya ingin memindahkan keluarga saya ke tempat yang lebih aman," kata Munavar kepada AP.
Toko-toko dan sekolah di sekitar kawasan Muzaffarnagar diliburkan, sementara tentara melakukan razia senjata di rumah-rumah warga.
Telepon genggam dan media sosial
Untuk meredam kerusuhan, pemerintah melarang siaran televisi dan penjualan koran. Namun, beberapa pihak mengatakan rumor terkait bentrokan justru menyebar melalui telepon genggam dan media sosial.
Kerusuhan komunal pecah pada hari Sabtu (7/9/2013) yang dipicu pembunuhan terhadap tiga pria setelah mereka memprotes dugaan pelecehan terhadap seorang perempuan setempat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.