Al-Moallem mengatakan, pihaknya mengajak sejumlah pihak melihat kenyataan yang terjadi di Damaskus. Menurut dia, Suriah sudah berjanji dengan PBB untuk tidak menggunakan senjata macam itu. Sebaliknya, Al-Moallem menuding kelompok oposisi yang menggunakan senjata itu.
Sementara kelompok oposisi mengklaim kalau pada serangan 21 Agustus 2013 ada 1.300 warga tewas. Pemicunya adalah serangan senjata kimia pihak pemerintah dalam perang di kawasan Damaskus. ”Kami punya bukti soal itu. Kami akan beberkan nanti,” tutur Al-Moallem.
Sementara itu, pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama sudah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Perancis Francois Hollande. Mereka bertiga berdiskusi soal opsi-opsi militer ke Suriah. Tak hanya itu, ketiganya juga mengemukakan soal serangan misil udara ke Suriah.
Kemudian, dalam minggu ini, Penasihat Keamanan Nasional AS Susan Rice juga ikut berembuk dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Keamanan Israel Yaakov Amidror. Topik pembicaraan adalah soal Iran, Mesir, dan Suriah. ”Pembicaraan juga meliputi isu-isu keamanan regional,” kata Gedung Putih.
Kemarin, Pemerintah Suriah sudah menyangkal sekaligus menampik tuduhan penggunaan senjata kimia. ”Tudingan Barat adalah hasutan tak masuk akal,” kecam Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.