Habiba dan ibunya, Sabreen Mangoud, bertukar pesan teks bernada kecemasan pada Rabu pagi ketika pasukan keamanan Mesir bergerak maju dan memblokade jalan-jalan yang mengarah ke perkemahan para pengunjuk rasa di Kairo. Sang ibu, yang di tinggal di Sharjah, sebuah emirat di Uni Emirat Arab, kemudian menyebar pertukaran pesan teks mereka dalam postingan-nya di Facebook yang kemudian dikutip harian The National.
Pukul 06.19
Ibu: Habiba, apa yang terjadi di sana? Saya pergi tidur pukul 01.30, itu berarti pukul 11.30 di tempatmu. Apa yang terjadi dengan serangan itu? Ceritakan padaku.
Habiba: Tentara dan polisi memang bergerak di sekitar gerbang. Media center berubah menjadi sebuah rumah sakit lapangan dan alun-alun dalam siaga tinggi.
Ibu: Kamu di mana?
Habiba: Hanya wartawan yang diizinkan tetap berada di dalam gedung. Saya harus meliput monumen itu kalau pertempuran dimulai.
Ibu: Monumen itu agak jauh dari Rabia.
Habiba: Pasukan keamanan ada di setiap gerbang sekarang. Saya di media center. Itu sama sekali tidak jauh, dan pintu besar dapat ditembus dengan mudah.
Ibu: Apakah ada banyak pasukan polisi dan tentara?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.