Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2013, 16:53 WIB
MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Filipina berencana untuk mempertahankan pasukannya di dataran tinggi Golan setidaknya untuk enam bulan mendatang. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario, Rabu (31/7/2013).

Keputusan ini diambil pemerintah Filipina setelah PBB menjanjikan keamanan 342 personel pasukan Filipina yang bertugas di zona gencatan senjata antara Israel dan Suriah itu.

Rosario menambahkan, Filipina merasa puas dengan langkah-langkah yang diambil PBB untuk menjamin keselamatan personel pasukan Filipina dengan menjanjikan tersedianya peralatan perlindungan dan persenjataan yang memadai, termasuk kendaraan lapis baja.

"Dengan dasar itu, maka kami akan melanjutkan tugas kembali setelah 11 Agustus," kata Rosario merujuk tenggat waktu rencana penarikan mundur pasukan Filipina.

Lebih lanjut Rosario mengatakan, segera merekomendasikan kepada Presiden Benigno Aquino untuk mempertahankan pasukannya di Golan untuk enam bulan mendatang.

Rosario menambahkan, PBB juga berjanji akan menambah jumlah pasukannya di Golan hingga mencapai 1.250 personel pada Oktober mendatang.

Jumlah ini diperlukan untuk mengganti peran pasukan Austria, Kroasia, dan Jepang yang sudah terlebih dahulu menarik pasukannya.

Pasukan perdamaian PBB di Golan terjebak dalam pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak di kawasan yang dijaganya, yang selama 40 tahun terakhir relatif tenang.

Bahkan 20 personel pasukan Filipina sempat disandera sebanyak dua kali tahun ini.

Israel merebut dataran tinggi Golan dari Suriah sebagai hasil Perang Enam Hari 1967. Kedua negara secara teori masih dalam kondisi perang.

Pasukan PBB di Dataran Tinggi Golan (UNDOF), yang mengawasi gencatan senjata Israel dan Filipina, saat ini memiliki 1.000 orang pasukan penjaga keamanan dan staf sipil dair India, Nepal, Irlandia, Fiji, Moldova, Maroko, dan Filipina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com