Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Tolak Tawaran Rusia Gantikan Austria di Golan

Kompas.com - 08/06/2013, 12:14 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-bangsa, Jumat (7/6/2013) malam, menyatakan tidak bisa menerima tawaran Rusia yang ingin menggantikan pasukan Austria yang ditarik mundur dari tugasnya di dataran tinggi Golan.

Penolakan itu disebabkan perjanjian yang disepakati Israel dan Suriah melarang negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB terlibat dalam tugas misi penjaga perdamaian PBB di Golan.

Meski demikian, PBB meghargai tawaran Rusia yang disampaikan langsung Presiden Vladimir Putin, setelah Austria mengumumkan akan menarik pasukannya akibat situasi di perbatasan Israel-Suriah yang terus memanas.

"Kami menghargai tawaran pemerintah Federasi Rusia yang menyatakan siap mengirimkan pasukannya ke Golan," kata juru bicara PBB, Martin Nesirky.

"Namun, perjanjian gencatan senjata dan protokolnya yang ditandatangani Suriah dan Israel, tidak memperbolehkan partisipasi anggota tetap DK PBB sebagai anggota UNDOF," ujar Nesirky merujuk pada misi perdamaian Golan atau disebut UNDOF.

Sementara itu, Dubes Rusia untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan negerinya sangat memahami adanya pembatasan dalam dokumen yang ditandatangani Israel-Suriah empat dekade lalu itu.

"Saya kira semua harus berubah. Secara teori masih mungkin untuk mengamandemen protokol yang melarang anggota tetap DK PBB terlibat dalam misi UNDOF,"kata Churkin.

"Dokumen itu ditandatangani 39 tahun lalu di puncak perang dingin dan konteks perjanjian itu adalah murni terkait perang Arab-Israel 1973," lanjut Churkin.

"Saat ini konteks sama sekali berbeda dan UNDOF sedang kesulitan. Jadi kami menawarkan bantuan untuk UNDOF," tambah Churkin.

Sejak 1974, UNDOF bertugas mengawasi area yang memisahkan Suriah dan Israel. Area itu adalah sebuah lahan tipis sepanjang 72 kilometer membentang dari Gunung Hermon di perbatasan Lebanon hingga ke Sungai Yarmouk di Jordania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com