Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Austria Perlambat Penarikan Pasukannya di Golan

Kompas.com - 18/06/2013, 19:14 WIB

VIENNA, KOMPAS.com — Austria kemungkinan akan memperlambat penarikan mundur pasukannya dari Dataran Tinggi Golan untuk memberikan kesempatan bagi PBB merencanakan pergantian pasukan yang lebih teratur. Demikian penjelasan Menteri Luar Negeri Austria Michael Spindelegger, Selasa (18/6/2013).

PBB sudah meminta agar Vienna mempertahankan pasukannya di zona penyangga antara Suriah dan Israel setidaknya hingga akhir Juli.

Permintaan PBB ini sebulan lebih panjang dari rencana Austria yang memberikan tenggat hingga 6 Juni untuk menarik semua pasukannya.

"Kami tetap akan menarik mundur pasukan kami, tetapi bagaimana dan waktunya harus dinegosiasikan dengan PBB," kata Spindelegger.

Spindelegger menambahkan, pasukan Austria memiliki komitmen seperti tertuang dalam perjanjian bahwa semua rencana penarikan mundur pasukan harus diberitahukan setidaknya tiga bulan sebelum penarikan mundur dilaksanakan.

"Waktu tiga bulan ini akan berakhir pada 6 September. Penawaran dari PBB adalah 31 Juli. Kini kami dan Kementerian Pertahanan harus membahas rencana pengunduran diri bersama PBB agar menguntungkan semua pihak," Spindelegger menegaskan.

Langkah Austria yang menarik mundur pasukannya setelah 39 tahun bertugas di Golan telah memicu perpecahan antara Kementerian Pertahanan yang dipimpin menteri asal Sosial Demokrat dan kementerian luar negeri yang dikomandoi kubu konservatif.

Perpecahan ini menjadi hal penting di Austria menjelang pemilihan umum yang menurut rencana akan digelar pada akhir September.

Saat ini, sebanyak 70 personel militer Austria sudah kembali ke tanah airnya dan 300 personel lainnya masih bertugas di Golan.

Keputusan mundur Austria ini membuat jumlah pasukan misi Pengawas Gencatan Senjata PBB (UNDOF) semakin sedikit sehingga Sekjen PBB Ban Ki-moon merekomendasikan kepada Dewan Keamanan PBB untuk meningkatkan kemampuan mempertahankan diri pasukan UNDOF dan menambah jumlah personel menjadi 1.250 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com