Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2013, 08:53 WIB
EditorEgidius Patnistik
QUITO, KOMPAS.com — Presiden Ekuador, Rafael Correa, Kamis (27/6/2013), mengatakan, pemerintahnya belum mempertimbangkan apakah akan menerima pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden.

"Apakah dia akan diizinkan untuk tiba di wilayah Ekuador? Ini adalah sesuatu yang pada prinsipnya kami tidak pertimbangkan," kata Rafael Correa dalam sebuah konferensi pers. "Kami mungkin akan mendalami hal itu, tetapi untuk saat ini dia berada di Rusia."

Pemimpin sayap kiri telah berjanji untuk mempertimbangkan permintaan suaka politik Snowden, tetapi ia mengatakan pada Kamis bahwa Quito tidak dapat memproses permohonannya selama ia tidak berada di wilayah Ekuador.

Correa mengatakan, Snowden, yang sedang bersembunyi di sebuah bandara Moskwa sejak Minggu setelah terbang dari Hongkong berada dalam perlindungan otoritas Rusia.

Sementara Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis, mengatakan, pihaknya tidak akan mengerahkan angkatan udara AS untuk mencegat setiap pesawat terbang yang diduga membawa buronan itu. "Tidak. Saya tidak akan mengerahkan angkatan udara hanya untuk menangkap peretas itu," kata Obama dalam konferensi pers di Dakar, Senegal.

Snowden tampaknya tidak bisa melanjutkan perjalanannya ke Ekuador yang kemungkinan akan memberikan dia suaka karena Pemerintah AS sudah membatalkan paspornya.  

Obama, yang sudah dipermalukan China dan Rusia yang menolak menyerahkan Snowden, menegaskan, hal paling merusak untuk AS dalam kasus ini bukanlah soal dipermalukan di kancah internasional. Hal paling penting adalah bocornya informasi penting dari program-program spionase terpenting AS.

Pemerintah AS menggunakan semua saluran hukum yang dimungkinkan dalam upaya mendapatkan kembali Edward Snowden.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com