Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2013, 21:45 WIB

ABUJA, KOMPAS.com - Militer Nigeria, Kamis (30/5/2013), menepis "propaganda kosong" yang diklaim pemimpin Boko Haram yang mengatakan telah berhasil memukul mundur pasukan Nigeria yang menggelar operasi pemberantasan militan.

Dalam sebuah video yang diterima AFP beberapa hari lalu, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengatakan pasukan Nigeria "lari terbirit-birit" saat menghadapi para pejuang Islam dan membantah operasi militer telah berbuah kesuksesan.

"Kami menganggapnya hanya sebuah propaganda kosong belaka," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nigeria Brigadir Jenderal Chris Olukolade.

"Sepanjang pengetahuan kami, saat ini pemberontak tengah dalam kondisi kocar kacir. Banyak anggota mereka yang lari dan tertangkap," tambah Olakolade.

Namun, Olakolade enggan membeberkan jumlah anggota kelompok Boko Haram yang tewas atau tertangkap sejak operasi militer di wilayah utara Nigeria ini digelar sejak 15 Mei lalu, ketika Presiden Goodluck Jonathan menyatakan kondisi darurat di tiga negara bagian yang merupakan basis terkuat Boko Haram.

"Sejauh ini kami belum mengetahui keberadaan Shekau, namun intelijen terus mencari jejaknya," Jenderal Olakolade melanjutkan.

Dalam video, Shekau menyerukan negara-negara Islam seperti Afganistan, Pakistan, dan Irak membantu perjuangan mendirikan negara Islam Nigeria.

Olukolade melihat permintaan bantuan ini sebagai salah satu bentuk kelemahan Boko Haram.

"Jika mereka masih merasa cukup kuat, mengapa harus meminta bantuan?" tanya Olakolade.

Sejauh ini, militer Nigeria mengklaim berhasil menghancurkan sejumlah kamp militan, terutama di negara bagian Borno, basis tradisional Boko Haram.

Boko Haram mengobarkan pemberontakan melawan pemerintah Nigeria sejak 2009 dan telah menewaskan 3.600 jiwa.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com