Salin Artikel

4 Gorila Terancam Punah di Uganda Mati, Diduga Tersambar Petir

Kolaborasi Lintas Perbatasan Virunga Raya (GVTC) menyampaikan, keempat gorila itu berasal dari keluarga Hirwa di Taman Nasional Mgahinga.

"Kami sangat sedih dengan kematian yang tidak terduga ini," demikian keterangan pihak GVTC sebagaimana diwartakan Sky News Sabtu (8/2/2020).

Dalam keterangan pihak taman, gorila gunung itu disebut mati setelah tersambar petir pada 3 Februari, dengan rinciannya tiga ekor betina dewasa dan satu anak-anak.

Mereka mendasarkan keterangan mereka berdasarkan "luka kotor", di mana setelah diperiksa dan melihat kondisi lapangan, keempatnya tersengat listrik.

Meski begitu, sampel yang dibawa sejumlah organisasi seperti Otoritas Alam Liar Uganda hingga Gorillas Doctor bakal diserahkan kepada laboratorium.

Di sana, mereka akan mengadakan analisa untuk keperluan pemeriksaan post-mortem yang kemungkinan selesai dalam dua sampai tiga pekan.

Adapun 17 anggota keluarga Hirwa lainnya, yang diketahui sampai ke taman setelah menyeberang dari Rwanda pada Agustus 2019, bakal dimonitor kesehatannya.

Pada Jumat (7/2/2020), GVTC mengunggah kicauan di Twitter bahwa ada dua bayi gorila yang terlihat. Tidak diketahui apakah salah satunya jadi korban.

Nation Geographic menuturkan, saat ini tinggal 1.000 ekor gorila gunung yang hidup di ketinggin antara 8.000 sampai 13.000 kaki.

Mereka berkeliaran di kawasan lereng vulkanik yang hijau, terletak di Rwanda, Uganda, hingga Republik Demokratik Kongo.

Meski jumlah mereka mengalami peningkatan, Uni Internasional Konservasi Alam tetap menggolongkan mereka sebagai hewan terancam punah.

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/09/09210981/4-gorila-terancam-punah-di-uganda-mati-diduga-tersambar-petir

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke