Salin Artikel

Wanita Ini "Syok dan Tak Bisa Bernapas" Saat Didiagnosis Terkena Virus Corona

Jaimuay Sae-ung menuturkan, dia terkena demam ketika pulang ke Negeri "Gajah Putih" pada Desember lalu, dilaporkan Sky News Selasa (4/2/2020).

"Saya tahu (terkena virus corona) ketika saya datang ke rumah sakit. Saya merasa sedikit sedih, syok, lelah, dan tak bisa bernapas serta tak bisa makan," ujarnya.

Dokter langsung mengisolasi wanita 73 tahun itu ketika datang di rumah sakit Provinsi Nakhon Pathom, dengan pemeriksaan sinar X dilakukan.

Dia mengaku sempat bingung mengapa dibawa ke ruang isolasi, dengan tim dari pakar penyakit dalam pernapasan menganalisa hasil paru-parunya.

"Terdapat dua sampai tiga lapis kaca. Pada awalnya, saya takut bahwa aturannya bakal ketat. Saya juga diberi oksigen," kata Jaimuay.

Selama dalam karantina, dia mengisahkan menderita pneumonia dan batuk parah, serta harus terus dimonitor karena juga mengalami masalah jantung.

Dia adalah satu-satunya dari 18 orang yang bepergian ke China dan terbukti terkena virus Wuhan, diambil dari nama kota virus itu pertama kali terkonfirmasi.

Selain itu, dia adalah warga Thailand pertama yang terinfeksi. Keluarganya sempat mengira bahwa Jaimuay bakal meninggal.

Jaimuay menceritakan bagaimana dia begitu stres sehingga salah satu anaknya membawa telepon. Dia pun menelepon beberapa orang, dan membuatnya lebih tenang.

Dia sempat berargumen dengan tim dokter dan perawat sampai berapa lama dia harus terus mendapat perawatan di rumah sakit.

"Saya bertanya 'mengapa kalian sangat lama memeriksa saya? Jika kalian tak memulangkan, saya akan menuntut'. Itulah cara saya mengancam dokter," guraunya.

Jaimuay melanjutkan, kondisinya kemudian perlahan semakin baik, dan diperbolehkan pulang setelah dua tes yang dilakukan menunjukkan hasil negatif.

Sebagai bagian dari rasa syukurnya, dia segera pulang untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya, dan mengaku melakukan olahraga ringan.

Putrinya, Krittika Sae-ung mengatakan, mereka merasa beruntung. "Saya tak tahu bagaimana menjelaskannya. Yang jelas kami beruntung," katanya.

"Saya merasa bahagia dan di satu sisi juga lega," tutur Jaimuay.

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/05/11145271/wanita-ini-syok-dan-tak-bisa-bernapas-saat-didiagnosis-terkena-virus

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke