Salin Artikel

Ini Alasan Erdogan Tak Bisa Terima Tawaran Beli Rudal Patriot AS

"Kami telah membuat kesepakatan dengan Rusia. Kami sudah bersikap dan bakal meneruskannya," ujar Erdogan pada pekan lalu seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Sebenarnya, Washington sudah menawarkan rudal Patriot kepada Turki pada awal 2019 ini setelah Ankara mengumumkan kesepakatan pembelian sistem S-400.

Namun seperti dilansir Al Jazeera Selasa (11/6/2019), Erdogan mengatakan AS tidak memberikan "penawaran yang lebih baik" dari yang dibuat oleh Rusia.

Turki mengungkapkan, pengiriman rudal Patriot bisa memakan waktu lama. Selain itu, kesepakatan itu tidak mencakup produksi bersamaa sistem rudal tersebut.

Sumber dari pemerintahan Turki menuturkan, Turki bisa berpartisipasi dalam produksi S-400 sebagai bagian kesepakatan. Bahkan Erdogan sudah melontarkan wacana soal pengembangan S-500.

Kepala pabrikan Rostec Sergey Chemezov selaku produsen S-400 menjelaskan, mereka bakal memulai proses untuk mengirim sistem tersebut dalam dua bulan ke depan.

"Anggaran untuk produksi sudah dihabiskan. Teknologi pun sudah tercipta. Selain itu kami juga menyelesaikan pelatihan bagi seluruh personelnya," ungkap Chemezov.

Pejabat top Pentagon mengatakan konsekuensi dari keputusan Ankara membeli S-400 bakal "menghancurkan" program jet tempur F-35 dan kerja sama di NATO.

Kathryn Wheelbarger, Penjabat Asisten Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Internasional berujar, pembelian itu bakal merusak upaya kerja sama Turki dengan negara Barat lainnya.

Dia menuturkan meski pemerintahan Presiden Donald Trump tak ingin menjatuhkan sanksi, mereka bakal terpaksa melakukannya oleh Kongres yang jelas-jelas tak simpatik.

Sumber dari internal Washington mengungkapkan mereka masih berharap Turki bakal mempertimbangkan keputusan mereka dan beralih membeli rudal Patriot dari AS.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/11/21572361/ini-alasan-erdogan-tak-bisa-terima-tawaran-beli-rudal-patriot-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke