Salin Artikel

Kalah di Ankara dan Istanbul, Pukulan Telak bagi Erdogan

Kekalahan ini dinilai sebagai pukulan telak bagi Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam 16 tahun kekuasaannya.

Di sisi lain, partai oposisi juga unggul tipis dalam pemilihan wali kota Istanbul yang selama ini dikuasai Erdogan.

Namun, secara umum dari pemilihan lokal yang digelar di seluruh negeri, AKP dan koalisinya masih unggul dengan raupan suara lebih dari 51 persen.

Pemilihan lokal ini, yang dianggap amat menentukan masa depan pemerintahan Erdogan, digelar saat perekonomian Turki sedang memburuk.

Nilai tukar mata uang lira terus merosot belakangan ini dan Turki dilanda resesi ekonomi dalam tiga bulan terakhir 2018.

Kekalahan di ibu kota ini agaknya menampar wajah AKP yang langsung menuding banyak kecurangan di 12.158 TPS di Ankara.

Sekretaris Jenderal AKP Fatih Sahin lewat akun Twitter-nya mengatakan segera memprotes hasil pemungutan suara itu.

"Kami akan menggunakan hak legal kami sepenuhnya dan tidak akan membiarkan keinginan rakyat Ankara diganggu," kata Sahin.

AKP juga mengatakan bakal melawan hasil pemungutan suara di Istanbul dan provinsi Igdir di wilayah timur negeri itu.

Mengomentari kekalahan di dua kota besar ini, Erdogan mengatakan, dia lebih memilih pemilihan umum 2023.

"Kami masih memiliki waktu panjang di mana kami akan melakukan reformasi ekonomi tanpa kompromi dengan aturan pasar bebas," ujar Erdogan.

"Jika masih ada kekurangan, itu tugas kami untuk memperbaiki," ujar dia.

Lebih dari 57 juta warta Turki memiliki hak untuk memilih wali kota dan anggota dewan kota di seluruh negeri.

Kandidat oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) Mansur Yavas menang di Ankara dengan raihan 51 persen suara.

Adapun kandidat AKP Mehmet Ozhaseki hanya meraih suara sekitar 47 persen.

Di Istanbul, CHP dan AKP sama-sama mengklaim kemenangan di kota yang sejak 1994 dikuasai partai pro-Erdogan.

Komisi pemilihan umum mengatakan kandidat CHP Ekrem Imamoglu memimpin dengan selisih kurang dari 0,5 persen.

Namun, hasil penghitungan yang dikabarkan kantor berita Anadolu malah memiliki selisih lebih kecil, yaitu kurang dari 0,25 persen.

AKP mengatakan, kandidatnya di Istanbul mantan PM Binali Yildirim unggul dengan 4.000 suara.

Yildirim kemudian mengakui keunggulan tipis rivalnya, tetapi AKP kemudian kembali mengklaim kemenangan.

Sementara itu, kota terbesar ketiga di Turki, Izmir, jatuh ke tangan oposisi.

"Rakyat sudah memilih demi demokrasi. Mereka sudah memilih demokrasi," kata pemimpin CHP Kemal Kilicdaroglu.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/02/06352601/kalah-di-ankara-dan-istanbul-pukulan-telak-bagi-erdogan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke