Salin Artikel

Sempat Tinggal 7 Bulan di Bandara KL, Pria Suriah Kini Rajut Mimpi di Kanada

Kisahnya menjadi perhatian dunia ketika telantar di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Maret 2018.

Selama 7 bulan, dia bertahan di bandara hanya dengan makan makanan sumbangan dari awak pesawat dan tidur di lantai terminal.

Kini, pria berusia 37 tahun itu merajut impian di negara yang menyambutnya dengan tangan terbuka.

Dilaporkan NBC News, Jumat (25/1/2019), Hassan tinggal di sebuah pondok yang dihangatkan oleh perapian di komunitas ski di Kanada bagian barat.

"Saya meminta keamanan, saya mendapatkannya di Kanada. Saya berharap, dan saya memperolehnya di Kanada. Saya ingin kebebasan, saya mendapatkannya di Kanada," ucapnya.

Kedatangannya ke Kanada bermula ketika mantan jurnalis Laurie Cooper mengetahui kisah hidupnya, yang kerap dibagikan Hassan di akun media sosial.

Dengan bantuan beberapa pihak, permohonan diajukan untuk mensponsori Hassan melalui sistem imigrasi Kanada.

Namun pada Oktober 2018, otoritas Malaysia menangkapnya dengan alasan masalah keamanan. Hassan terpaksa menghabiskan 58 hari di sel kecil di fasilitas penahanan, dan takut dideportasi kembali ke Suriah.

"Kami tidak tahu apakah dia sudah mati atau masih hidup," kata Cooper.

"Itu terasa seperti putra saya kembali ke rumah," ucap Cooper.

Resor musim dingin

Hassan sekarang menikmati hidupnya yang berbeda di sebuah kota resor musim dingin, sekitar 12.800 km dari Kuala Lumpur.

Dia tinggal bersama Cooper, suami Cooper, dan dua anak pasangan itu di Whistler.

"Saya merasa seharusnya memang berada di sini," tuturnya.

"Masyarakat, terutama di Whistler, mereka sangat luar biasa. Sata tidak pernah mendapat pandangan negatif. Mereka memberikanku pelukan," imbuhnya.

Hassan sedang mempertimbangkan untuk menulis kisah hidupnya dalam sebuah buku.

Dia juga sudah didatangi oleh pembuat film dokumenter, bahkan ketika Hollywood kemungkinan tertarik maka dia harus bersiap untuk berakting.

"Ini tentang karakter dan siapa orang ini. Saya rasa itu harus saya. Saya bisa memerankan diri saya, tapi mungkin George Clooney bisa juga. Kami terlihat mirip," kelakarnya.

Hassan pernah berkunjung ke Toronto untuk berbicara dengan murid-murid di sekolah tentang perang Suriah dan krisis pengungsi.

Tapi dia sedang mencari sebuah misi untuk dieksekusi.

"Saya pikir Kanada menjadi akhir dari kisah ini, tapi tidak. Ini hanya permulaan untuk sesuatu yang besar," katanya.

"Saya merasa aman sebagai individu sekarang, tapi bagaimana dengan pengungsi lainnya," tuturnya.

Hassan berasal dari Suweida, Suriah. Dia pernah bekerja sebagai manajer pemasaran asuransi di Uni Emirat Arab dari 2006 hingga 2012.

Namun, dia kehilangan izin kerjanya setelah konflik Suriah pecah pada 2011. Pria berusia 37 tahun itu terus berjuang mencari negara yang akan memberinya visa sehingga dia tidak harus kembali ke Suriah.

Dia tinggal secara ilegal di UEA, namun ditangkap pada 2016. Kemudian pada 2017, Kontar mendapat paspor baru, tapi dideportasi ke Malaysia.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/25/20470551/sempat-tinggal-7-bulan-di-bandara-kl-pria-suriah-kini-rajut-mimpi-di

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke