Salin Artikel

Televisi Pakistan Kini Dilarang Tampilkan "Adegan Intim" Pasangan

Larangan tersebut diumumkan oleh regulator media negara, Otoritas Pengaturan Media Elektronik Pakistan (PEMRA), yang mengeluhkan terlalu banyaknya konten feminis serta memperingatkan hal-hal tersebut dapat menyinggung penonton.

PEMRA menyerukan kepada stasiun televisi untuk menghormati dan mentaati pedoman media yang berlaku di negara itu, serta menahan diri dari menayangkan konten yang tidak menggambarkan masyarakat Pakistan dengan benar.

"Tren maraknya tayangan dengan tema yang cukup berani dalam industri drama di Pakistan telah menimbulkan banyaknya keluhan publik," kata PEMRA dalam pernyataannya, Selasa (8/1/2019).

"Adegan dan dialog tak pantas, hubungan di luar nikah, kekerasan, pakaian tidak pantas, adegan perkosaan, belaian, adegan ranjang, penggunaan narkoba dan alkohol, serta saat-saat intim pasangan telah diagung-agungkan dengan mengabaikan budaya dan nilai-nilai Pakistan," lanjut pernyataan itu.

Menurut data dari PEMRA dan organisasi survei, Gallup Pakistan, tayangan drama produksi Pakistan yang menampilkan tantangan terhadap hal-hal tabu menjadi sangat populer.

Banyak di antara tayangan tersebut yang menampilkan alur cerita yang menggambarkan masalah sosial, seperti kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan terhadap anak-anak serta perempuan.

Banyak aktivis yang justru memuji tayangan-tayangan tersebut dengan harapan dapat membawa perubahan dalam masyarakat.

Tayangan lainnya yang menyoroti isu-isu sensitif seperti pembunuhan demi kehormatan, pernikahan paksa, juga menjadi populer.

Meski banyak juga yang mengecam, terutama di media sosial, dengan menyebut tayangan-tayangan tersebut telah terlalu vulgar dan menghancurkan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/09/21123271/televisi-pakistan-kini-dilarang-tampilkan-adegan-intim-pasangan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke