Salin Artikel

Perancis Bakal Pertahankan Pasukan di Suriah Setelah AS Menarik Diri

Pernyataan itu disampaikan Menteri Urusan Eropa Nathalie Loiseau setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Suriah.

"Sampai saat ini, tentu saja pasukan kami bakal bertahan di Suriah. Perang melawan terorisme masih belum berakhir," tegasnya kepada CNews dikutip AFP Kamis (20/12/2018).

Dia menjelaskan saat ini, koalisi yang dipimpin AS telah menunjukkan perkembangan positif. Namun kampanye untuk mengalahkan ISIS masih terus berlangsung.

AFP memberitakan, Perancis menempatkan jet tempurnya di Jordania, kemudian artileri di perbatasan Irak, dan pasukan khusus yang tak disebutkan jumlahnya.

Sebelumnya Rabu (19/12/2018), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa sudah saatnya memulangkan pasukan ke kampung halaman.

"Kami telah menang melawan ISIS. Saatnya membawa 2.000 pria pemberani ini pulang," kata Trump dalam video yang diunggah ke Twitter.

Pernyataan itu merupakan kebalikan dari kebijakan AS selama ini yang mendukung sekutu Kurdi mereka yang merupakan tulang punggung kampanye melawan ISIS.

Sekutu AS menyatakan meski sudah kehilangan banyak daerah kekuasaannya sejak mendeklarasikan diri pada 2014, ancaman dari ISIS masih belum hilang.

Menteri Pertahanan Florence Parly menuturkan di Twitter bahwa hingga saat ini, wilayah ISIS masih belum dihapus dari peta.

"Kami harus benar-benar memastikan telah mengalahkan kantong pertahanan terakhir organisasi teroris ini," tegas Parly.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/20/17014961/perancis-bakal-pertahankan-pasukan-di-suriah-setelah-as-menarik-diri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke