Salin Artikel

Presiden Korsel: Meski Denuklirisasi, Pasukan AS Tak Bakal Keluar

Diwartakan Yonhap Kamis (12/7/2018), Moon menegaskan pasukan AS bakal tetap berada di Korsel meski nanti Korea Utara (Korut) melucuti nuklirnya.

Dalam wawancara dengan Straits Times, Moon berkata dia bisa memahami keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 12 Juni.

Saat itu, Trump bertemu Pemimpin Korut Kim Jong Un di Singapura, dan meneken deklarasi antara lain denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Sebagai balasannya, Trump mengumumkan bakal menghentikan latihan perang gabungan dengan Korsel yang biasanya digelar tahunan.

Dia berujar, saat ini Semenanjung Korea telah mengalami transisi dari yang semula panas menjadi damai.

AS dan Korsel juga telah mengevaluasi dan mendapatkan sisi positif dari perubahan perilaku yang dilakukan Korut.

"Jadi, kami setuju menghentikan latihan gabungan sepanjang dialog dengan Korut tetap berlangsung," ujar Moon.

Dengan tegas Moon menyanggah asumsi jika saja Trump berencana menarik pasukannya dari Korsel setelah denuklirisasi tercapai.

Menurutnya, keberadaan pasukan AS di Korsel merupakan bentuk kerja sama antara Seoul dengan Negeri "Paman Sam" itu.

Selain menjaga perdamaian di Semenanjung Korea, militer AS juga melindungi keamanan di kawasan timur laut Asia.

"Saya yakin AS juga tidak berniat untuk mengurangi, bahkan menarik seluruh pasukannya dari tempat kami," paparnya.

Lebih lanjut, Moon berharap Korut dan Korsel bisa segera mengumumkan akhir dari Perang Korea sebelum 2018.

Sebab, terhentinya Perang Korea yang berlangsung pada 1950-1953 dikarenakan gencatan senjata. Sehingga secara teknis kedua negara masih berkonflik.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/12/13262201/presiden-korsel-meski-denuklirisasi-pasukan-as-tak-bakal-keluar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke