Salin Artikel

Pria Suriah Ini Terdampar di Bandara Kuala Lumpur Selama Sebulan

Pria bernama Hassan Al Kontar itu terpaksa melakukannya. Sebab, dia tidak ingin kembali ke Suriah setelah pemerintah menerbitkan surat penangkapan atas dirinya.

Dilansir Sky News Kamis (12/4/2018), Kontar mengaku dirinya melarikan diri dari kewajiban menjalani program militer Suriah.

Jika kembali ke Suriah, dirinya tidak hanya berpotensi ditangkap. Namun juga dipaksa untuk terjun ke medan pertempuran.

Selama 37 hari di bandara, Kontar makan makanan yang disediakan maskapai penerbangan, dan mandi di toilet bandara.

"Saya tidak tahu sampai kapan saya di sini. Saya dengar ada orang Suriah lainnya yang bertahan di bandara selama setahun," beber Kontar.

Kepada Coconuts, Kontar mengaku berasal dari kelompok minoritas Druze yang menempati 3,2 persen dari total populasi Suriah, dan berusia 36 tahun.

Dia berkata, semuanya terjadi ketika permohonan perpanjangan visa miliknya ditolak oleh Kedutaan Besar Suriah di Uni Emirat Arab (UEA).

Di UEA, Kontar bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan energi sejak 2006. Ketika 2011, perang saudara di Suriah mulai meletus.

Kontar lalu melanjutkan hidupnya secara ilegal, hingga dia terciduk oleh aparat penegak hukum setempat pada 2016.

Sempat dibawa ke fasilitas deportasi, Kontar lalu diterbangkan ke Malaysia, satu di antara sedikit negara yang menawarkan visa on arrival bagi warga Suriah.

Selama setahun, secara sembunyi-sembunyi Kontar berusaha mengumpulkan uang untuk pergi ke Ekuador, negara yang tidak membebaskan warga Suriah dari visa.

Namun, maskapai Turkish Airlines menolak untuk menaikannya, dan tidak bersedia mengganti rugi tiketnya seharga 2.800 dolar AS, sekitar Rp 38,5 juta.

Kontar mencoba peruntungannya ke Kamboja, negara lain yang secara teori mengizinkan orang Suriah untuk masuk.

Di bagian imigrasi, meski otoritas bisa memberikan visa turis, Kontar tidak memiliki cukup uang untuk mengurus perizinannya.

"Mereka (otoritas bandara Kamboja) mengambil paspor, dan mempermalukan saya dengan meminta saya berfoto layaknya kriminal," keluh Kontar.

Oleh Kamboja, dia dikirim kembali ke Malaysia, di mana pemerintah Negeri "Jiran" telah menerbitkan larangan baginya untuk masuk.

Kontar menjelaskan, sejak 2011, tidak ada orang yang bersedia menerima warga Suriah. "Kami ditolak, dibenci, dan dianggap teroris," katanya.

Nasib tidak jelas dan hanya mempunyai sedikit uang, Kontar kemudian mencoba untuk meminta tolong dengan mengunggah video di Twitter.

Total, ada 14 video yang sudah diposting Kontar sejak dia terdampar di Bandara Internasional Kuala Lumpur.


Nasib baik mulai menaungi Kontar. Dia ditemui oleh Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Rabu (11/4/2018).

Dia menjelaskan, perwakilan UNHCR berkata bakal mempelajari berkas permasalahan yang dialami Kontar. Namun, mereka tidak menjanjikan kepastian waktu maupun jaminan hukum kepadanya.

"Saya tidak tahu berapa lama waktu yang mereka butuhkan. Kemungkinan ini bakal berlangsung panjang," kata Kontar kembali.

"Malaysia harus menunjukkan bahwa mereka bisa menyediakan bantuan kemanusiaan kepada Kontar, dan memberi akses kepada UNHCR," tutur Robertson.

Lebih lanjut, Kontar berujar bahwa dia selalu memantau perkembangan kondisi di Suriah melalui televisi di bandara.

Dia mengaku pesimistis ancaman operasi militer yang dilontarkan negara Barat seperti AS bakal menggoyahkan pemerintahan Bashar al-Assad.

"Dia tidak akan memperhatikan. Dia sudah menang. Jelas tidak akan ada orang yang bersedia mendengarkan kami," tukas Kontar.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/12/18492691/pria-suriah-ini-terdampar-di-bandara-kuala-lumpur-selama-sebulan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke