Salin Artikel

Tim Hillary Clinton “Membiayai” Berkas “Kotor” Donald Trump

Di masa-masa akhir kampanye menjelang Pilpres AS 2016, muncul kabar tak berdasar bahwa ada rekaman video tentang Trump, saat itu masih calon presiden, bersama seorang pelacur di sebuah hotel di Moskwa.

Tim kampanye untuk calon Presiden AS, Hillary Clinton, dan Komite Nasional Demokrat (DNC) dilaporkan membantu mendanai upaya-upaya tersebut.

"Korbannya adalah Presiden," kicau Trump, Rabu (25/10/2017) seperti dilaporkan BBC.

Menurut laporan media AS, Perkins Coie, sebuah firma hukum yang mewakili Tim Kampanye Hillary dan DNC menyewa agen intelijen Fusion GPS pada April 2016.

Fusion GPS, yang berbasis di Washington DC, dibayar untuk mengotori citra Trump, yang saat itu masih merupakan saingan utama Hillary pada Pilpres AS 2016.

Baca: Hillary: Trump, Presiden Paling Berbahaya dalam Sejarah  AS

Perusahaan intelijen tersebut kemudian menyewa Christopher Steele, mantan mata-mata Inggris yang sebelumnya bekerja di Rusia, untuk mengelola penelitian tersebut.

Menggunakan sumber yang tidak disebutkan namanya, ia menyebut bahwa Trump telah berkolusi dengan para pejabat Rusia selama kampanye pemilihan.

Suatu berkas yang tidak dilengkapi bukti juga meyebut bahwa mata-mata Kremlin memfilmkan Trump saat bersama seorang pelacur di hotel Ritz-Carlton di Moskwa pada 2013.

Penelitian ini pada awalnya didanai oleh perusahaan konsultan Partai Republik sendiri, yang menarik diri begitu Trump ditetapkan sebagai calon presiden partai tersebut.

Tim kampanye Hillary kemudian mengambil alih, menurut laporan tersebut.

Baca: Hillary Clinton: Trump Tak Lagi Lucu, Dia Berbahaya

Saat berangkat ke Dallas, Texas, Rabu (25/10/2017), Trump mengatakan kepada wartawan di halaman Gedung Putih, "Sangat menyedihkan apa yang mereka lakukan dengan berkas-berkas palsu ini."

Dia menambahkan, "Hillary Clinton selalu menyangkalnya, Demokrat selalu menyangkalnya. Saya pikir ini merupakan aib. Ini hal yang sangat menyedihkan tentang politik negeri ini."

Pada Januari lalu, sesaat sebelum dilantik sebagai Presiden AS, Trump menepiskan berkas-berkas tersebut sebagai "berita palsu".

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders berkicau, "Skandal Rusia sebenarnya? Tim Kampanye (Hillary) Clinton membayar berkas-berkas palsu Rusia itu, lalu berbohong tentang hal itu dan menutup-nutupinya."

DNC mengatakan bahwa kepengurusan baru mereka tidak ada hubungannya dengan pembuatan berkas tersebut.

Baca: Donald Trump Sebut Hillary Clinton Sebagai Pendiri ISIS

Seorang juru bicara mengatakan kepada Washington Post, media yang pertama memberitakan hal ini, "Tapi mari kita tegaskan, sedang ada penyelidikan yang serius mengenai hubungan kampanye Tim Trump dengan Rusia, dan publik Amerika pantas mengetahui apa yang terjadi."

Awal pekan ini, seorang hakim AS memberi waktu sampai hari Kamis ini kepada Fusion GPS untuk mencapai kesepakatan dengan penyelidik kongres yang mengeluarkan surat perintah pengadilan untuk memeriksa catatan bank perusahaan tersebut selama dua tahun terakhir.

Sebagian tuduhan terhadap Steele mulai beredar di Washington pada musim panas 2016 saat FBI mulai menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara para pembantu dekat Donald Trump dengan Kremlin.

Sejumlah tim kongres sedang menyelidiki dugaan yang sama, namun hingga saat ini belum menemukan bukti yang meyakinkan.

Baca: Trump: Hillary Clinton Pernah Hancurkan Ponselnya Pakai Palu

Beberapa pekan yang lalu tim yang dipimpin mantan Direktur FBI, Robert Mueller menanyai Christoper Steele tentang beberapa hal terkait berkas-berkas itu.

https://internasional.kompas.com/read/2017/10/26/10454411/tim-hillary-clinton-membiayai-berkas-kotor-donald-trump

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke