Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekstremis Islam di Swedia Naik 10 Kali, Menjadi 2.000 Orang

Kompas.com - 03/07/2017, 19:09 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Swedia adalah rumah bagi 2.000 ekstremis Islam atau naik hampir 10 kali dalam waktu tujuh tahun ini, kata kepala intelijen negara itu, Senin (3/7/3017).

Anders Thornberg, kepala dinas intelijen domestik (Sapo), mengatakan, kenaikan terjadi karena mesin propaganda Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) makin kuat dan canggih.

Meskipun "beberapa ekstremis" yang memiliki "kehendak dan kemampuan" untuk melakukan serangan, mereka itu harus dicari dan dipantau secara ketat, kata Thornberg seperti dilaporkan kantor berita AFP.

"Penting agar setiap orang di Swedia bertanggung jawab untuk mengakhiri tren ini ... sebelum kita mengalami serangan atau kekerasan," kata Thornberg kepada kantor berita TT.

Baca: Tiga Orang Tewas akibat Truk Tabrak Kerumuman Massa

Swedia menjadi sorotan sejak seorang warga Uzbekistan, yang telah menunjukkan simpati kepada ISIS, menggunakan sebuah truk curian untuk menarbak pejalan kaki di sebuah pusat perbelanjaan yang sibuk pada 7 April 2017, sehingga lima orang tewas dan 15 lainnya terluka.

Eropa telah mengalami serangkaian serangan dalam beberapa tahun terakhir termasuk serangan berskala besar di Paris (Perancis), Brussels (Belgia), dan Berlin (Jerman).

Thornberg mengatakan bahwa saat ini ada 3.000 ekstremis kekerasan di Swedia dengan 2.000 orang di antaranya eksremis Islam. Ekstremis lainnya berasal dari gerakan kanan-jauh dan ekstrim-kiri.

Padahal, laporan Sapo pada tahun 2010, jumlah ekstremis Islam yang cenderung untuk melakukan kekerasan di negara Skandinavia itu hanya ada 200 orang. Jika dalam tujuh tahun ini menjadi 2.000 ekstremis Islam, berarti ada kenaikan 10 kali dalam tujuh tahun.

Baca: PM Swedia Sebut Serangan Truk adalah Aksi Teror

 

Sapo sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 300 orang dari Swedia diketahui telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS sejak tahun 2012.

Juga dikatakan, sekitar 140 orang telah kembali ke Swedia dan sekitar 50 orang meninggal atau tewas dalam misi mereka di luar negeri.

Jihadis atau simpatisan dari Swedia telah dikaitkan dengan beberapa serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir.

Seorang warga Swedia, Osama Krayem, telah didakwa melakukan pembunuhan dengan melakuan pengeboman kereta bawah tanah pada tahun 2016.

Baca: Pengemudi Truk Maut yang Tewaskan Empat Orang di Stockholm

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com