Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Orang Tewas akibat Pertempuran di Perbatasan Myanmar-China

Kompas.com - 06/03/2017, 20:58 WIB

YANGON, KOMPAS.com – Sedikitnya 30 orang tewas pada Senin (6/3/2017) dalam pertempuran di kota Laukkai di perbatasan Myanmar dengan China.

Peristiwa itu terjadi setelah sekelompok pemberontak mengenakan seragam polisi memulai serangan mereka yang mengejutkan, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Tembakan senjata artileri dan senjata kecil berlangsung hampir sepanjang hari di Laukkai, sebuah kota utama di wilayah Kokang, negara bagian Shan, Myanmar timur laut.

Bentrokan kali ini merupakan salah satu dari yang terburuk yang pernah terjadi di wilayah Kokang sejak pertempuran pada tahun 2015 yang menyebabkan sejumlah orang tewas dan memaksa puluhan ribu mengungsi melintasi perbatasan ke China.

Myanmar sendiri sebenarnya telah berulang kali terluka oleh berbagai pemberontakan etnis. Tapi konflik di wilayah Kokang meningkatkan ketegangan dengan negara tetangganya, China.

Pemerintahan Aung San Suu Kyi kini seperti menghadapi sebuah situasi putus asa untuk mengakhiri konflik perbatasan selama beberapa dekade. Pertempuran mengancam upaya perdamaian.

Serangan kali ini dilaporkan dilakukan oleh Tentara AliansiDemokratik Nasional Myanmar (MNDAA). Mereka melancarkan serangan Senin pagi kepada pos polisi dan militer, demikian kantor Suu Kyi.

Kelompok lain dari MNDAA melakukan serangan terpisah dengan menyerbu pusat kota.

"Menurut informasi awal, banyak warga sipil tak berdosa, termasuk seorang guru sekolah dasar, tewas karena serangan kelompok bersenjata MNDAA," kata Kantor Negara Suu Kyi dalam sebuah pernyataan, menambahkan beberapa penyerang mengenakan seragam polisi setempat.

Dalam pernyataan itu – yang disertai dengan gambar mengerikan dari korban tewas dan terluka – mengatakan, sedikitnya lima warga sipil dan lima polisi setempat tewas dalam pertempuran itu.

Juga ditambahkan, lebih dari 20 "mayat terbakar" telah ditemukan bersama senjata.

Juru bicara pemerintah Presiden Zaw Htay mengatakan, mereka yang menjadi korban adalah para pejuang MNDAA.

"Penduduk setempat saat ini telah melarikan diri. Kami belum mengetahui berapa jumlah warga yang sebenarnya," kata pejabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com