Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Ajak Kaum Minoritas Katolik untuk Rendah Hati

Kompas.com - 01/11/2016, 18:44 WIB

MALMÖ, KOMPAS.com - Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus menemui umat Katolik yang hidup sebagai kaum minoritas di negara sekuler dengan penduduk mayoritas Kristen Protestan, Swedia.

Pertemuan Paus dengan umatnya digelar, Selasa (1/11/2016), di Kota Malmo.

Di  hari kedua kunjungannya di Swedia ini, Paus menyampaikan pesannya kepada ribuan orang yang memadati sebuah stadion di kota yang terletak di selatan Swedia itu.

Wilayah tersebut selama ini dikenal sebagai "rumah" bagi para imigran pemeluk agama Katolik.

Diperkirakan ada 15.000 penganut Katolik Roma yang hadir dalam acara ini. Selain para imigran, sebagian dari mereka adalah penganut Katolik baru. 

"Kerendahan hati adalah cara hidup dan bertindak yang membuat kita berada dekat dengan Yesus," kata Paus.

Selain itu, lanjut Paus, dengan kerendahan hati manusia pun bisa semakin dekat dengan manusia lainnya.

"Hal ini memungkinkan kita untuk menghilangkan segala sesuatu yang menjadi pemisah di antara kita," sambung Paus, seperti dikutip AFP.

Kerendahan-hati, kata Paus, juga membuka jalan bagi umat manusia untuk menciptakan jalan menuju persatuan.

"Salah satu contoh paling dekat adalah kehidupan anda di negara ini, yang penuh dengan perbedaan," ungkap Paus.

"Namun, kita bisa berada di sini, di tengah peringatan 500 tahun terjadinya reformasi gereja," ungkap Paus.

Oikumene

Seperti diberitakan sebelumnya, Paus kemarin, menghadiri ibadah oikumene yang digelar untuk merayakan 500 tahun gerakan reformasi, di kota yang sama.

Oikumene dikenal sebagai suatu usaha untuk menyatukan seluruh gereja. Hal ini berarti seluruh gereja, dengan berbagai latar belakang, berlainan suku, bahasa, kebudayaan dan tradisi melebur menjadi satu.

Acara itu juga menandai 50 tahun terwujudnya dialog rekonsiliasi antara gereja Katolik dan ajaran Lutheran (Protestan), -sebuah tradisi yang dulunya sungguh bermusuhan dengan kewenangan dan ajaran Vatikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com