Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Kepung dan Gempur Kota Kunduz, NATO Siapkan Pasukan

Kompas.com - 03/10/2016, 16:48 WIB

KUNDUZ, KOMPAS.com - Pasukan pemberontak Taliban di Afganistan menggembur Kota Kunduz, Senin (3/10/2016).

Serangan ini semakin memicu ketegangan di wilayah tersebut.

Sementara, penduduk setempat memilih berlindung di balik tembok rumah mereka ketika pertempuran pecah.

Pertempuran ini pecah satu tahun setelah Taliban sempat menguasai kota stategis di Afganistan itu, untuk sesaat. 

Sejumlah helikopter milik pemerintah diterbangkan untuk menyasar para pelaku serangan dari udara. 

Serangan ini pun terjadi hanya satu hari sebelum Presiden Ashraf Ghani berencana bertemu dengan pemimpin dunia dari negara-negara donor utama di Brussels, Belgia. 

"Penduduk di Kunduz panik dan mencoba mengungsi, namun mereka justru terjebak di tengah pertempuran," kata anggota dewan dari Provinsi Kunduz, Ghulam Rabbani Rabbani kepada AFP.

"Tolong kami untuk menyelesaikan kerusuhan dan krisis ini, atau penduduk kami akan tewas semua," sambung dia. 

Seorang warga Kunduz, Abdullah (28) mengaku tak bisa bergerak. 

"Kami sangat marah dan kami tak bisa mengakses makanan atau pun bergerak dari posisi kami," kata dia.

"Kota ini bak kota mati, semua toko tutup. Sementara sekitar kota dikepung Taliban," sambung dia. 

"Sejak pagi tadi, kami terjebak di dalam rumah," kata Abdullah lagi. 

Di sisi lain, para pemberontak mengaku sudah membunuh banyak tentara, dan sedang melakukan langkah cepat dalam invasi ini. 

Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, serangan diluncurkan dari empat arah.

Selain itu, Taliban pun mengaku menangkap empat polisi dari pos penjagaan yang tersebar di kawasan tersebut.

"Kami membuat kemajuan pesat. Sejumlah anggota militer musuh tewas dan terluka, dan sisanya melarikan diri. Mereka frustasi," tegas Mujahid.

Sementara itu, Jurubicara Gubernur Mahmood Danish, mengatakan pemberontak Taliban menggunakan rumah warga sipil sebagai pos.

Pihak NATO mengaku memantau perkembangan yang terjadi di kota itu. NATO mengaku sedang mempersiapkan bala bantuan untuk menolong pasukan pemerintah, termasuk serangan udara. 

"Dalam hal ini, kami tak lagi mencari bukti, namun kami akan langsung memberikan bantuan untuk warga di Kunduz," ungkap Jurubicara NATO Brigadir Jenderal Charles Cleveland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com