BEIRUT, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim pelaku bom bunuh diri di Anbach, Jerman adalah salah satu "prajurit" mereka. Demikian dikabarkan kantor berita Amaq, Senin (25/7/2016).
"Pelaku serangan di Anbach adalah prajurit Negara Islam yang merespon seruan untuk membalas negara-negara yang menjadi anggota koalisi melawan Negara Islam," demikian Amaq.
Sebelumnya, kepolisian Jerman menemukan sebuah video di dalam telepon genggam milik pengungsi Suriah yang meledakkan diri itu.
Dalam video itu, pelaku yang belum disebutkan identitasnya menyatakan sumpah setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.
Menteri dalam negeri Bavaria Joachim Hermann mengatakan, dalam video itu pria tersebut juga menyatakan dendamnya terhadap Jerman karena dianggapnya memerangi Islam,
Pelaku serangan bom bunuh diri di sebuah bar di kota Ansbach, Jerman, Minggu (24/7/2016) malam, adalah pengungsi asal Suriah yang permohonan suakanya ditolak tahun lalu.
Lelaki berusia 27 tahun itu diduga kuat menyasar festival musik pop yang digelar di dekat lokasi ledakan.
Sekitar 2.500 orang sebelumnya berkumpul di dekat lokasi itu untuk menikmati pertunjukan musik di ruang terbuka.
Dalam serangan bom bunuh diri ini, setidaknya satu orang tewas dan 12 orang terluka. Ledakan terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat atau kira-kira pukul 04.00 WIB, Senin (25/6/2016).
Ledakan ini adalah serangan ketiga yang menghantam negara bagian Bavaria dalam sepekan terakhir.
Sebelumnya, sembilan orang tewas dalam penyerangan di Munich dan sejumlah orang terluka akibat serangan remaja berkapak di atas kereta.