KABUL, KOMPAS.com - Organisasi anti-korupsi yang bermarkas di London menyatakan, Taliban dan kelompok militan lain di Afganistan mendapat pemasukan sampai jutaan dollar Amerika Serikat per tahun dari upaya penambangan gelap.
Dalam laporan terbarunya, Global Witness, memusatkan penelitiannya pada penambangan batu setengah berharga, lapis lazuli, di Provinsi Badakhshan.
Lembaga ini menduga persaingan dengan menggunakan kekerasan terkait tambang tersebut memicu ketidakstabilan dan menuduh sejumlah pejabat Afganistan mendapatkan keuntungan dari perdagangan.
Dalam dua tahun terakhir, Taliban diperkirakan secara bertahap meningkatkan andilnya dan sekarang mengambil lebih setengah keuntungan penambangan ilegal.
Berbicara di Kabul pada hari Sabtu (4/6/2016), peneliti Global Witness, Stephen Carter, mengatakan sebagian milisi berasal dari kelompok bersenjata pemerintah.
Tambang itu sendiri dikuasai kelompok bersenjata gelap dengan keuntungan tambang sebagian mereka dapatkan.
“Namun, kelompok itu dan grup tanpa kedok, maupun kelompok pemerintah, yang secara teoritis grup bersenjata pemerintah, sebenarnya juga mendapat uang dari tambang, dan juga Taliban," kata Carter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.