Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi Antikorupsi Malaysia: Uang PM Najib Bukan Hasil Korupsi

Kompas.com - 03/08/2015, 21:54 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC), Senin (3/8/2015), mengatakan, uang sebesar 700 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,4 triliun di rekening pribadi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bukan merupakan hasil korupsi.

MACC menyebut uang tersebut diperoleh Najib dari berbagai donasi dan bukan aliran dana dari perusahaan investasi 1MDB yang sedang terjerat utang. Pernyatan MACC ini secara otomatis membersihkan nama Najib dari dugaan tindak pidana korupsi, seperti yang dipublikasikan harian The Wall Street Journal, awal Juli lalu.

"Berdasarkan hasil investigasi kami ditemukan bahwa uang tersebut merupakan kontribusi dari sejumlah donor dan bukan aliran dana dari 1MDB," demikian pernyataan MACC.

MACC melanjutkan, pihaknya sudah menyampaikan hasil investigasi ini ke kejaksaan agung. Namun, dalam laporannya, MACC tak menyebut para pendonor Najib dan bagaimana uang tersebut digunakan.

Sebelumnya, PM Najib berada di bawah tekanan terkait masalah 1MDB yang kini terjerat utang sebesar 10,9 miliar dollar AS. Perusahaan investasi ini didirikan Najib pada 2009 untuk mengembangkan industri baru di Malaysia.

Namun, pengembangan usaha 1MDB di luar negeri, khususnya di sektor energi, gagal sehingga membuat perusahaan ini terbelit utang. Besarnya utang dan tak transparannya pengelolaan 1MDB mendapat banyak kritik dari sejumlah kalangan.

Bulan lalu, Jaksa Agung Abdul Gani Patail mengatakan telah menerima dokumen dari penyidik yang mengaitkan Najib dengan aliran dana dari 1MDB. Dokumen itu, kata Patail, bisa membuka jalan digelarnya dakwaan kriminal yang akan menyeret Najib ke dalam krisis terbesar di sepanjang karier politiknya.

Pekan lalu, Najib memberhentikan Patail, tiga bulan sebelum masa pensinnya. Najib juga memecat wakilnya Muhyiddin Yassin yang kerap mengkritiknya. Dia juga memecat empat menteri dalam sebuah reshuffle yang mengejutkan.

Namun, pernyataan MACC ini ditanggapi miring oleh para pengkritik Najib dan mendesak agar MACC mengungkap sumber donasi untuk sang perdana menteri.

"Dalam pandangan saya, pernyataan MACC membuat saya prihatin karena siapa pun yang mendonasikan uang sebesar itu pasti mengharapkan imbalan," kata Ambiga Sreenevasan, pengacara yang mengepalai Masyarakat HAM Malaysia.

Pernyataan MACC ini sudah diprediksi politisi oposisi Rafizi Ramli, pekan lalu. Dia mengatakan, Najib akan mengklaim bahwa uang itu adalah donasi dari beberapa orang kaya di Timur Tengah.

Klaim itu, kata Ramli, akan menghentikan investigasi untuk menelusuri asal-usul uang berjumlah jumbo yang kini tersimpan di rekening pribadi Najib. "Tapi, dia (Najib) gagal menjawab pertanyaan soal utang 1MDB yang sangat besar dan mengapa jejak uang itu menunjukkan kaitan dengan 1MDB," ujar Ramli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com