Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung: PM Najib Bukan Pemilik 6 Rekening yang Dibekukan

Kompas.com - 09/07/2015, 14:30 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Drama politik Malaysia memasuki babak baru. Jaksa Agung Malaysia, Rabu (8/7) kemarin, menyatakan bahwa Perdana Menteri Najib Razak bukanlah pemilik 6 rekening yang telah dibekukan oleh pihak berwenang.

Sebelumnya 6 rekening itu diduga merupakan rekening pribadi PM Najib. Ke rekening-rekening itulah dana senilai 700 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,3 triliun dari perusahaan investasi pemerintah 1 Malaysia Development Berhad atau 1MDB dialirkan.

"Kami juga akan melakukan investigasi apakah dokumen yang telah tersebar dibocorkan oleh pihak dalam sendiri yang sedang melakukan investigasi" tutur Jaksa Agung Abdul Gani Patail.

Abdul menambahkan, dia tidak akan segan-segan menjerat pihak yang telah membocorkan dokumen rahasia tersebut. Dia menyatakan, investigasi terus berlanjut dan telah mendapatkan dukungan dari Gubernur Bank Sentral Malaysia Tan Sri Zeti Akhtar Aziz, Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Khalid Abu Bakar, dan Komisioner KPK Malaysia Tan Sri Abu Kassim Mohamed.

Rabu sore, Satgas yang dibentuk untuk menyelidiki skandal itu menyita sejumlah dokumen dari kantor pengelola perusahaan itu.

Harian The Wall Street Journal terbitan 3 Juli 2015 mengabarkan, sebuah penyelidikan menemukan bahwa uang sebesar 700 juta dollar AS bergerak melewati sejumlah institusi pemerintah, bank, dan perusahaan yang terkait 1MDB sebelum berakhir di rekening pribadi PM Najib Razak. Pihak berwenangpun segera membekukan 6 rekening yang mencurigakan.

Najib sendiri menanggapi laporan The Wall Street Journal sebagai sebuah "sabotase politik" dan mengancam akan melakukan langkah hukum. Sementara itu, manajemen 1MDB membantah telah melakukan kesalahan dan menegaskan tidak pernah melakukan transfer uang ke rekening pribadi perdana menteri.

1MDB diresmikan pada 2009 oleh PM Najib, yang saat ini masih menjabat sebagai ketua dewan penasihat perusahaan itu. Saat ini, 1MDB tengah ditekan terkait utang yang diperkirakan mencapai 11 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com