Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pengeboman di Boston Meminta Maaf

Kompas.com - 25/06/2015, 13:13 WIB


Pelaku pengeboman saat perlombaan Maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, meminta maaf kepada korban-korbannya dalam sidang pengadilan federal.

"Saya minta maaf atas jiwa-jiwa yang saya rampas, atas kesakitan yang saya sebabkan," ujar Tsarnaev.

Tsarnaev dan kakaknya, Tamerlan, membunuh empat orang dan melukai 264 lainnya ketika mereka meletakkan bom rakitan di garis finis lomba Maraton Boston, 2013 lalu.

Tamerlan meninggal dalam pelarian dan Dzhokhar dijatuhi vonis hukuman mati oleh hakim pada sidang Mei lalu.

Dalam pernyataan pertamanya sejak awal pengadilan, pemuda berusia 21 tahun itu mengatakan dia mendengarkan semua kesaksian para korban dan melihat kekuatan, kesabaran, dan martabat dari mereka yang selamat. Dia berterima kasih kepada Allah dan tim pembelanya.

Namun ketika ditemui di luar pengadilan setelah pendakwaan, korban Lynne Julian mengatakan permohonan maaf Tsarnaev terdengar hampa dan tidak tulus.

"Saya menyesal karena ingin mendengarnya bicara. Dia tidak menunjukkan penyesalan," kata Julian.

Henry Borgard, yang pada saat pengeboman sedang berjalan pulang dari tempat kerjanya, mengatakan dia memaafkan Tsarnaev.

"Mendengar bahwa dia menyesal cukup bagi saya. Saya harap dia tulus, saya tidak punya cara untuk memastikan itu," ujarnya.

Sebelum Tsarnaev berbicara di pengadilan, beberapa korban cidera dan keluarga korban menggunakan kesempatan pertama mereka untuk menyampaikan perasaan mereka.

Ed Fucarile, ayah Marc, yang kehilangan kaki kanannya, mengatakan, "Pertama kali saya melihat Anda di pengadilan ini, Anda mencibir pada korban tindakan pengecut Anda. Anda tidak tampak mencibir hari ini."

Adik Sean Collier, anggota kepolisian yang ditembak oleh Tsarnaev dalam penyergapan, menggambarkan Tsarnaev sebagai seekor lintah yang menyalahgunakan hak kebebasan di Amerika.

Proses hukum Tsarnaev bisa memakan waktu bertahun-tahun. Dakwaan hukuman mati di AS biasanya membutuhkan beberapa tahun sebelum dilaksanakan, dan pihak pembela akan naik banding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com