Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carikan Jodoh untuk Putranya yang Gay, Wanita India Pasang Iklan di Koran

Kompas.com - 20/05/2015, 17:54 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Sebuah surat kabar India untuk pertama kalinya memuat iklan yang berisi pencarian jodoh untuk putranya yang gay. Iklan tersebut dipasang oleh ibu dari pria tersebut di tabloid terlaris di Mumbai, Mid-Day, setelah tiga surat kabar lainnya menolak.

Padma Iyer, ibu pria tersebut, memasang iklan untuk mencari pasangan bagi putranya Harish yang adalah seorang aktivis lembaga sosial masyarakat di kota pusat bisnis India tersebut.

"Mencari pengantin pria berusia 25-40, mapan, pencinta hewan, vegetarian untuk putra saya (36), bekerja di LSM, kasta bukan pertimbangan utama," demikian isi iklan yang diterbitkan pada Selasa (19/5/2015).

Setiap harinya, di halaman perjodohan tabloid itu, ribuan iklan berisi pencarian calon suami atau istri diterbitkan. Penerbitan iklan ini sejalan dengan tradisi keluarga yang mencarikan pasangan terbaik bagi anak-anak mereka.

Harish Iyer mengatakan, seperti kebanyakan ibu di India, ibunya juga merasa sangat berkepentingan untuk mencarikannya pasangan dan merencanakan pernikahan.

"Dia berpikir saya harus hidup mapan dan berkeluarga karena usia saya terus bertambah. Sejauh ini sudah enam orang menanggapi iklan itu," ujar Harish.

"Orangtua (di India) sangat memikirkan masa depan anak-anak mereka, tak peduli apakah anak mereka gay atau tidak," tambah Harish.

Harish menambahkan, harian The Times of India dan DNA telah menolak menerbitkan iklan "pencarian jodoh" ini dengan alasan legal. Sementara harian The Hindustan Times menolak tanpa memberikan alasan.

"Secara editorial ketiga surat kabar itu mendukung hak-hak LGBT, tetapi saat mereka harus menghadapi masalah ini, mereka bersembunyi di balik hukum," lanjut Harish.

Pada 2013, Mahkamah Agung India menghidupkan kembali undang-undang dari masa kolonial Inggris yang melarang homoseksualitas. Keputusan mahkamah agung India itu sangat mengejutkan para aktivis HAM dan komunitas gay di India.

Meski tuntutan hukum terhadap aktivitas homoseksual sangat jarang di India, tetapi komunitas gay negeri itu mengatakan, mereka menghadapi diskriminasi nyata dan pelecehan dari polisi di India yang secara sosial masih sangat konservatif itu.

Sementara itu, harian The Hindustan Times menolak berkomentar soal penolakan mereka atas permohonan pemasangan iklan yang diajukan Padma Iyer. Sedangkan juru bicara DNA tak dapat dihubungi.

Sementara itu, seorang petinggi harian The India Times membantah pihaknya menolak untuk menerbitkan iklan itu. Dia mengatakan, tim legal harian tersebut hanya mengusulkan perubahan kata dari "pengantin pria" menjadi "pasangan" untuk menyelaraskan dengan hukum yang berlaku.

Namun, editor senior tabloid Mid-Day Sachin Kalbag mengatakan, tabloid yang dikelolanya itu tak melihat adanya masalah dengan iklan tersebut. "Kami meyakini hak asasi manusia harus diterapkan untuk semua golongan tanpa melihat agama, kasta, warna kulit, dan orientasi seksual seseorang," kata Kalbag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com