Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Kabur Istri, Pria Turki Potong Kemaluannya

Kompas.com - 25/02/2015, 21:34 WIB
ISTANBUL, KOMPAS.com — Seorang pensiunan di Turki memotong sendiri penisnya dan melemparkannya ke sungai setelah sang istri yang dinikahinya selama 50 tahun kabur bersama seorang dokter yang berusia lebih muda.

Turgut Oymen (73) tengah mempersiapkan peringatan pernikahan emasnya dengan sang istri, Nese (70), di desa tempat tinggalnya di Kiziltas, wilayah tengah Turki.

Tanpa diduga, sang istri yang saat itu berada di Istanbul yang berjarak 550 kilometer dari desa Kiziltas memberi kabar mengejutkan. Lewat telepon, Nese mengatakan bahwa dia jatuh cinta kepada seorang dokter berusia 50 tahun, dan memutuskan untuk tinggal di kota besar itu.

Mendengar kabar tersebut, Turgut bagai disambar petir. Di tengah kesedihan dan keputusasaannya, pria tua itu pergi ke sungai, memotong alat vitalnya, dan melemparkannya ke sungai sebelum menelepon ambulans.

Turgut kemudian dilarikan ke rumah sakit setempat. Di sana, para dokter berusaha menutup luka Turgut setelah upaya mencari potongan alat vital pria itu berakhir dengan kegagalan.

"Dia kehilangan banyak darah, dan di usia setua itu sungguh beruntung dia tidak meninggal dunia," ujar juru bicara rumah sakit.

"Kepada dokter, dia mengatakan sengaja menghilangkan penisnya karena merasa sudah tak berguna lagi sebab dirinya sudah bukan seorang laki-laki," tambah juru bicara itu.

Salah seorang kawan Turgut, Memhmet Koc (70), mengatakan bahwa ayah enam anak itu sangat sedih dan putus asa saat mendengar kabar buruk dari istrinya.

"Dia sangat mencintai Nese. Saat dia mengatakan tidak akan pulang, Turgut merasa sangat hancur. Turgut menghubungi Nese dan memohon agar dia kembali. Namun, istrinya itu menolak karena dia jatuh cinta dengan seorang dokter," ujar Mehmet.

"Turgut mengatakan, dia sudah menyerahkan hidupnya kepada Nese, dan tak pernah berpikir untuk mencintai orang lain," lanjut Mehmet.

Kini kondisi Turgut sudah semakin membaik. Namun, dia mendapatkan perawatan untuk depresinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com