Sebuah kantor berita lokal Turki pada Rabu (14/1/2015) melaporkan, puisi yang diunggah Merve Büyüksaraç, juara kontes kecantikan Turki pada 2006, memuat lirik yang diambil dari lagu kebangsaan Turki dan mengandung pelecehan langsung terhadap Erdogan.
Di depan majelis hakim pengadilan Istanbul, Büyüksaraç mengatakan, dia tidak pernah bermaksud menghina Erdogan. Demikian dilaporkan harian Zaman.
"Saya tidak secara pribadi mengadaptasi judul puisi 'Puisi Sang Pemimpin'. Saya membagi puisi itu karena menurut saya isi puisi tersebut lucu. Saya tak berniat menghina Recep Tayyip Erdogan," ujar Büyüksaraç seperti dikutip kantor berita Cihan.
Model cantik itu mengatakan, dia segera menghapus puisi itu dari akun Instagram-nya setelah kawan-kawannya memperingatkan bahwa puisi itu bisa menjeratnya dalam masalah.
Kebebasan berinternet di Turki menurun drastis sejak 2014. Lembaga pemantau HAM asal AS Freedom House memberikan peringkat "setengah bebas" bagi Turki dalam hal akses internet.
Turki bahkan pernah dikecam dunia internasional ketika sempat memblokir akses Twitter dan YouTube tahun lalu, setelah kedua situs media sosial itu digunakan para lawan politik Erdogan untuk mengunggah tuduhan korupsi terhadap orang-orang dekat sang presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.