Orang-orang bersenjata itu mengepung desa Izge, di dekat perbatasan dengan Kamerun, lalu menembaki, membakar dan meledakkan puluhan kediaman penduduk setempat.
"Saat ini jasad warga yang tewas masih bergelimpangan di jalanan desa. Kami kabur tanpa memakamkan mereka, karena khawatir mereka masih menyisir semak belukar," kata seorang penduduk desa Abubakar Usman kepada Reuters.
Lawal Tanko, seorang perwira kepolisian negara bagian Borno, membenarkan serangan maut tersebut namun mengatakan dia belum memiliki keterangan rinci terkait insiden itu.
Pada Mei tahun lalu, Presiden Goodluck Jonathan mengerahkan ribuan tentara ke kawasan bergolak di timur laut negeri itu untuk memberantas pemberontak Boko Haram yang ingin mendirikan negara Islam.
Akibat tekanan militer, kelompok Boko Haram mundur ke pedesaan-pedesaan di pedalaman seperti kawasan perbukitan Gwoza di dekat perbatasan Kamerun. Dari sana, kelompok ini terus melancarkan berbagai serangan maut ke berbagai desa dengan sasaran pada umumnya adalah warga sipil.
Tahun depan, Presiden Jonathan menghadapi pemilihan umum. Sehingga masalah pemberontakan Boko Haram yang sudah berlangsung 4,5 tahun meski negara sudah melancarkan operasi militer yang mahal, menjadi salah satu pekerjaan rumah terbesar sang presiden.
Pekan lalu, Boko Haram yang menggunakan truk dengan corak mirip truk militer menyerang kota Konduga dan menewaskan 51 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.