Serangan yang terjadi pada Selasa (21/1/2014) itu terjadi 60 kilometer sebelah barat Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan, yang selama ini dicengkeram kekerasan sektarian.
Sebanyak 2.000 orang etnis Hazara yang sebagian besar memeluk Syiah melakukan unjuk rasa di jalam Alamdar, Quetta, yang terkenal sibuk itu. Mereka membawa jenazah korban dan menolak memakamkan mereka jika pemerintah tak melakukan tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok militan.
"Kami tak akan memakamkan keluarga kami ini jika pemerintah tidak memberikan jaminan akan menindak tegas para teroris dan tempat mereka berlindung," kata Ketua Partai Demokratik Hazara, Abdul Khaliq Hazara.
Aksi unjuk rasa serupa juga dilakukan umat Syiah di kota Karachi, Lahore, Multan, dan Rawalpindi. Umat Syiah di kota-kota ini mengecam apa yang mereka sebut sebagai "genosida" terhadap umat Syiah Pakistan.
Sementara itu, di kota terbesar Pakistan, Karachi, umat Syiah di bawah bendera Majlis-e-Wahdat-ul-Muslimeen (MVM), sebuah organisasi perwakilan umat Syiah, melakukan aksi duduk di puluhan lokasi di kota itu.
"Ini adalah genosida terhadap umat Syiah," kata Juru Bicara MVM, Muhammad Muzahir.
Ratusan umat Syiah juga berunjuk rasa dan memblokade persimpangan Faizabad, yang menghubungkan kota Rawalpindi dan Islamabad.
Tahun lalu, umat Syiah di Quetta juga melakukan unjuk rasa serupa setelah dua serangan bom terhadap komunitas Syiah. Aksi itu membuat Islamabad memecat jajaran pemerintahan provinsi Baluchistan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.